Jakarta, MERDEKANEWS -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) menggelar Indonesia-Japan Human Resources Forum 2023. Gelaran ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang ketenagakerjaan.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung sepenuhnya kerja sama antara Jepang dengan Indonesia di bidang ketenagakerjaan, yang dalam hal ini adalah untuk mendukung program peningkatan kapasitas SDM Indonesia agar dapat memenuhi kompetensi untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat membuka Japan-Indonesia Human Resources Forum 2023, di Jakarta, Selasa (28/11).
Ida Fauziyah mengatakan, sejak tahun 1958, Indonesia dan Jepang telah menjalin beberapa program kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan antara lain Technical Intern Training Program (TITP); Economic Partnership Agreement (EPA) Program; dan Specified Skilled Workers (SSW) Program.
Untuk itu, melalui forum ini Ida Fauziyah berharap berbagai kerja sama yang telah terjalin tersebut dapat terus diperkuat, khususnya terkait implementasi program SSW.
"Saya berharap acara Human Resources Forum 2023 Indonesia-Jepang ini dapat berjalan dengan baik, lancar, dan menjadi jembatan untuk dapat menyatukan persepsi dalam mengimplementasikan program-program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, tak terkecuali program SSW, sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan bahwa tahun ini menjadi penanda 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia.
Dan lebih dari 30 tahun terakhir, Jepang dan Indonesia terus melakukan pertukaran orang melalui berbagai skema kerja sama bilateral.
Ia mengatakan bahwa saat ini Jepang tengah mengalami masalah ageing society di mana tingkat kelahiran dan jumlah populasi lansia tak seimbang, sehingga menyebabkan negara tersebut kekurangan tenaga kerja.
Oleh karenanya, sejak April 2019, Pemerintah Jepang telah menerapkan kebijakan baru yakni menerima tenaga kerja asing melalui skema SSW.
Ia pun berharap berbagai skema kerja sama ketenagakerjaan ini dapat menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di kedua negara.
"Dengan latar belakang ini SDM Indonesia bersama masyarakat jepang dapat berperan aktif menyelesaikan masalah sosial di kedua negara dan tentunya menguntungkan kedua negara," ujarnya.
-
Pemilik Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia, Ini Yang Dilakukan Indonesia Pemilik Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia, Ini Yang Dilakukan Indonesia
-
Asnawi Absen, Ini Daftar 27 Nama yang Dipanggil STY untuk Hadapi Jepang dan Arab Saudi Namun dari 27 nama yang diumumkan tidak terdapat nama Asnawi Mangkualam
-
Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Vietnam Senilai Rp11,46 Miliar Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Vietnam Senilai Rp11,46 Miliar
-
Kolaborasi dengan Travel Agent, KAI Dorong Kemajuan Pariwisata Indonesia Kolaborasi dengan Travel Agent, KAI Dorong Kemajuan Pariwisata Indonesia
-
Tim Pengabdian Masyarakat Prodi HI UB Gelar Pelatihan “UMKM Jawa Timur Go Global: Perluas Ekspor ke Australia Melalui Perjanjian Dagang IA-CEPA” UMKM Jawa Timur Go Global: Perluas Ekspor ke Australia Melalui Perjanjian Dagang IA-CEPA