merdekanews.co
Rabu, 22 November 2023 - 11:25 WIB

Nicke Widyawati Paparkan Kinerja Hingga Kesiapan Jelang Nataru 2024, DPR Apresiasi Kinerja Pertamina

Viozzy - merdekanews.co
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati bersama jajaran Direktur Utama Sub Holding mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara Komisi VII, Senayan, Jakarta, Selasa, (21/11/2023).

Jakarta, MERDEKANEWS -- Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, PT Pertamina (Persero) memaparkan kinerja operasional perusahaan, mulai dari kelancaran proyek pembangunan kilang, strategi dan capaian produksi minyak dan gas, penyaluran BBM dan LPG Subsidi hingga kesiapan Pertamina jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

Dalam RDP yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI Jakarta tersebut, Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR memberikan apresiasinya atas kinerja positif Pertamina yang terus membaik dan didukung oleh Subholding atau Anak Usahanya.

Mengawali pemaparannya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati didampingi Chief Executive Officer (CEO) Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, Taufik Aditiyawarman menyampaikan bahwa sejalan dengan transisi energi, Pertamina telah melakukan penyesuaian dengan mengarahkan proyek revitalisasi kilang tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk energi hijau seperti petrokimia, gas dan turunannya.

“Kami menyesuaikan sejak dua tahun terakhir. Jadi kami prioritaskan adalah kami melakukan revitalisasi, meningkatkan kualitas kilang yang ada, karena kilang-kilang yang dibangun sudah cukup lama,” ucap Nicke Widyawati di hadapan Komisi VII DPR RI, Selasa 21 November 2023. Nicke menjabarkan

, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan sudah beroperasi sejak Juni 2022, sehingga kapasitas produksi nasional bertambah 25.000 barel per hari. Saat ini, sedang berjalan RDMP Balikpapan dengan dua tonggak sejarah yaitu menambah kapasitas kilang 100.000 barel per hari dan meningkatkan kualitas BBM dari standar Euro 2 menjadi Euro 5. Dalam kaitannya dengan transisi energi Nicke menjelaskan bahwa Pertamina tengah mengembangkan proyek Green Refinery di Kilang Cilacap, Plaju dan Dumai. Ditambah dengan Pembangunan Kompleks Petrokimia di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.

Dalam kesempatan yang sama, Nicke Widyawati didampingi CEO Subholding Commercial & Trading Pertamina Riva Siahaan juga menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan Pertamina dalam melakukan pengendalian penyaluran atas BBM dan LPG Subsidi, agar lebih tepat sasaran. Bekerja sama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.

Perihal potensi kelebihan kuota subsidi BBM dan LPG Nicke menjelaskan bahwa hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, “Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya kelebihan kuota yaitu untuk Solar dan LPG. Meski over kuota, serta ada peningkatan dari volume, namun dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,” ujar Nicke.

Nicke juga memastikan kesiapan Pertamina dalam pengamanan pasokan BBM dan LPG jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. “Kami memastikan bahwa rata-rata stok kita adalah antara 21 sampai 26 hari, untuk menjaga keamanan stok yang kami pastikan Natal dan Tahun Baru ini akan berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Pada agenda paparan terakhir Nicke didampingi CEO Subholding Upstream, Wiko Migantoro, juga memaparkan kinerja dan strategi Perusahaan dalam meningkatkan produksi Migas. Menurutnya, secara garis besar produksi migas Pertamina mengalami pertumbuhan rata-rata 8 persen. Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massal dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur. Saat ini, lanjut Nicke, secara keseluruhan Pertamina mengelola 30% blok migas nasional, namun kontribusi dalam produksi migas nasional mencapai 68%.

“Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan pasokan yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

(Viozzy)