merdekanews.co
Jumat, 17 November 2023 - 20:25 WIB

Jokowi: Indonesia Bakal Produksi Mobil Listrik Tahun Depan, Targetkan 600 Ribu Unit pada 2030

Viozzy - merdekanews.co
Presiden berbicara dalam APEC CEO Summit, di Main Ballroom, Moscone West, San Francisco, AS, Kamis (16/11/2023). (Foto: BPMI Setpres)

San Francisco, MERDEKANEWS -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi bagi para investor, salah satunya dalam sektor hilirisasi industri. 

“Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, Indonesia tengah berproses dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. Dan menargetkan memproduksi 600 ribu mobil listrik pada tahun 2030, yang akan kita mulai tahun depan,” ucap Presiden di hadapan para pebisnis dalam APEC CEO Summit yang digelar di Main Ballroom, Moscone West, San Francisco, Amerika Serikat (AS), Kamis (16/11/2023).

Presiden Jokowi berharap para pebisnis APEC dapat menjadi bagian dalam proses tersebut.

“Beragam insentif dan fasilitas telah disiapkan dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor ini,” ucapnya.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pilihan yang tepat dan menjanjikan bagi para investor untuk berinvestasi. Presiden menilai hal tersebut salah satunya disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan tumbuh dengan baik serta sejumlah potensi yang dimiliki oleh Indonesia.

“MF memprediksi perekonomian Indonesia tumbuh mencapai 5 persen pada tahun 2023 dan pada tahun 2024 diperkirakan 5,1 persen,” ucap Presiden di hadapan para pebisnis dalam APEC CEO Summit yang digelar di Main Ballroom, Moscone West, San Francisco, Amerika Serikat (AS) , Kamis (16/11/2023).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa selain memiliki potensi yang besar, mulai dari sumber daya alam hingga sumber daya manusia, Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.

“Indonesia mempunyai potensi yang besar, kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi yang terjaga, stabilitas politik yang terjaga, dan yang paling penting komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif,” tuturnya.

Sektor lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah dalam hal transisi energi. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt dan juga sedang membangun Green Industrial Park seluas 30 ribu hektar.

“Di mana untuk pengembangannya diperlukan investasi, diperlukan pengetahuan, diperlukan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan,” sambungnya.

Hal selanjutnya yang menjadi prioritas Indonesia adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dibangun dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam. Presiden menilai dalam pembangunan IKN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka di sejumlah sektor.

“70 persen kawasan hijau, 80 persen transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dengan melihat peluang dan sejumlah prioritas sektor tersebut, Presiden mengajak seluruh pebisnis yang hadir dalam APEC CEO Summit untuk dapat berinvestasi di Indonesia.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat,” tandasnya. (Viozzy)