
Sumedang, MERDEKANEWS -Kinerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur dikritik. Asman diminta untuk meninjau lagi soal aturan usia pensiun bagi peneliti di Indonesia.
“Aturan menteri yang mempercepat usia masa pensiun bagi peneliti dari 65 tahun menjadi 60 tahun harus dikaji. Saya saat ini sedang memperjuangkan nasib peneliti madya Indonesia," kata Presiden kelima Megawati Soekarnoputri saat orasi ilmiah dalam pemberian gelar doktor Honoris Causa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).
Padahal, kata Megawati, bangsa ini sangat kekurangan peneliti sejak dari awal. Ia pun telah meminta Menteri Asman untuk melakukan kajian peraturan mengenai usia peneliti tersebut.
Pentolan Partai banteng moncong putih ini mengatakan, reformasi birokrasi seharusnya secara tepat memperhitungan soal pemangkasan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Artinya reformasi birokrasi harus secara tepat memperhitungkan mana aparatur yang harus dipangkas, mana yang harus dipertahankan dan diprioritaskan untuk kepentingan pembangunan," kata dia.
Menurutnya, untuk peneliti tak ada salahnya jika aturan usia pensiun ditinjau lagi. Apalagi, kata dia saat ini Indonesia tengah membangun kebijakan yang berbasis sains.
Megawati mengatakan, apakah memang harus dengan jelas usia pensiun peneliti disebutkan harus 60 tahun. Padahal menurut Megawati hal itu justru mundur.
Ia mencontohkan seorang peneliti di bidang ilmu psikologi banyak yang masuk di usia 45 tahun ke atas, biasanya cara berpikirnya lebih matang, makin bijaksana.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu meminta agar soal usia pensiun peneliti kalau perlu tidak diatur tegas. Ia banyak bertemu peneliti yang usianya sudah di atas peraturan itu justru masih bersemangat.
"Saya pernah berdebat soal usia pensiun ini.Mereka mengatakan coba Ibu pikir, kalau seorang ahli bedah dengan umur sedemikian toh mereka itu sudah mulai gemetar. Siapa yang harus memutuskan, bahwa fisiknya sudah gemetar, tapi kalau masih tajam, mengapa tidak boleh masuk ke ruang operasi? Untuk memberikan pengetahuannya justru pada junior-juniornya,” kata dia.
Dia juga khawatir, kebijakan mempercepat usia pensiun peneliti ini, apalagi di tengah mulai efektifnya MEA, Indonesia akan kehilangan pemikir-pemikir seniornya.
“Saya sangat khawatir bahwa suatu saat, justru profesor-profesor terbaik kita ini dibawa pergi oleh negara lain untuk menjadi peneliti-peneliti yang baik,” kata Megawati.
Megawati mengaku, sengaja membicarakan soal ini dalam orasinya untuk mengajak semua pihak yang berkepentingan ikut memikirkan soal ini.
“Di dalam ruang terhomat ini, saya sengaja menyentuh persoalan ini, untuk bisa di dengarkan, tentu saja oleh begitu banyak peneliti, termasuk para profesor dan lain-lain pejabat yang ada,” kata dia.
(Hadrian )
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI
-
Bulog Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Ramadhan 2025 Ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya hingga akhir Ramadhan 2025