
Jakarta, MERDEKANEWS - Ustaz Bachtiar Nasir memberikan tanggapan mengenai pengungkapan kasus hoaks yang dilakukan orang yang mengaku muslim cyber army (MCA). Dalam pandangannya MCA yang ditangkap polisi bukanlah dari MCA yang sebenarnya.
Hal ini disampaikan Ustaz Bachtiar disela-sela menghadiri tablig akbar persatuan, yang digelar Young Islamic Leader (YI-Lead) dengan aliansi ormas Islam Sukabumi di Masjid Agung Sukabumi, Minggu (4/3) sore.
"Tentang hoaks, tadi saya baca di satu media bahwa penyebar hoaks atas nama MCA bukanlah dari MCA, “ kata Ustaz Bachtiar yang hadir di Sukabumi sebagai Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).
Dijelaskannya, sesungguhnya sejak awal ditelusuri tidak ada ketua-ketuaan atau organisasi-organisasian MCA. Menurut Ustaz Bachtiar, MCA bisa semua umat Islam seperti ibu-ibu yang memakai daster di rumah. Ia menilai ibu-ibu bisa lebih galak menyampaikan pendapatnya daripada anak muda karena mengetik dengan perasaan.
Sehingga, lanjut Ustaz Bachtiar, tidak pernah ada yang menamakan diri MCA dan itu hoaks. Ia menduga dari kejadian ini ada yang ingin memecah belah.
Oleh karena itu ungkap Ustaz Bachtiar seperti dikutip Republika, mengatakan di tahun politik ini umat Islam harus menjauhi hoaks. Lebih lanjut ia mengatakan hingga kini belum mendapatkan informasi terakhir dari polisi setelah ditelusuri pelaku MCA ternyata bukan MCA. Namun ia menilai saat ini polisi telah bekerja secara obyektif dan profesional.
Terkait masalah hoaks, Ustaz Bachtiar mengatakan konten yang tidak jelas kebenarannya tersebut memang banyak terdapat di media sosial.
"Secara keseharian, misal mengenai Islam dan pergerakan melihat banyak pelintiran yang kelihatannya benar, padahal tidak seperti itu, sebenarnya banyak bumbu," imbuh dia.
Bahkan ungkap Ustaz Bachtiar, terkadang orang mengomentari imajinasinya sendiri dan dia sendiri yang komen serta akhirnya ditanggapi orang lain. Oleh karena itu lanjut dia umat Islam harus hati-hati dan mengedepankan tabayun serta jangan menyebarkan informasi kalau belum tahu ilmunya. Terutama menyangkut nama baik orang lain dan organisasi orang lain serta simbol negara.
(Kirana Izza)
-
Kemhan: 1.145 Mahasiswa Unhan Ditetapkan sebagai Komcad Matra Darat Seribuan lebih mahasiswa Universitas Pertahanan itu menyandang status sebagai komponen cadangan setelah mereka mengikuti latihan dasar kemiliteran
-
Salah Satu Korban Keponakan Sendiri, Polisi: Om Cabul Gresik Terancam 12 Tahun Penjara! mirisnya salah satu yang menjadi objek perkara ialah anak-anak dengan inisial D, yang tidak lain merupakan keponakan tersangka
-
Dihadiri Ibu Negara dan Ibu Wury Ma'ruf Amin, TP PKK Pusatkan Gerakan Tanam Cabai di Kabupaten Bogor Diharapkan dengan penanaman cabai nasional ini kita bisa membantu menurunkan inflasi di mana harga cabai sekarang cukup tinggi
-
Pelayaran Perdana Kapal Khusus Ternak 2024, KM Camara Nusantara 4 Angkut 550 Sapi ke Banjarmasin program Tol Laut Ternak merupakan salah satu program pemerintah kerjasama antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian
-
Kurangi Emisi, Pertamina Bidik Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair Pertamina akan mengubah tren investasi secara bertahap dari bisnis minyak (fuel) kepada bisnis carbon capture dan solusi gas alam