
Jakarta, MERDEKANEWS -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menilai, relokasi penduduk Gaza dari utara ke selatan seperti yang diperintahkan oleh militer Israel sangat berbahaya.
"Merelokasi lebih dari 1 juta orang melintasi zona perang yang padat penduduknya ke sebuah tempat tanpa makanan, air, atau akomodasi, ketika seluruh wilayah dikepung, sangatlah berbahaya, dan dalam beberapa kasus, benar-benar mustahil," kata Guterres.
Guterres sebelum menghadiri pertemuan Dewan Keamanan mengenai konflik Israel-Palestina, mengatakan setelah serangan udara selama berhari-hari, militer Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza City dan sekitarnya untuk pindah ke selatan wilayah tersebut.
"Rumah-rumah sakit di selatan Gaza sudah mencapai kapasitasnya dan tidak akan mampu menerima ribuan pasien baru dari utara. Sistem kesehatan berada di ambang kehancuran," kata dia.
"Kamar mayat penuh, 11 staf layanan kesehatan tewas saat bertugas, dan ada 34 serangan terhadap fasilitas kesehatan dalam beberapa hari terakhir, paparnya.
Seluruh wilayah Gaza menghadapi krisis air karena infrastruktur rusak dan tidak ada listrik untuk menghidupkan pompa dan fasilitas desalinasi, tambahnya.
"Sangat penting bagi semua pihak, dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh atas mereka, berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai langkah-langkah ini. Situasi di Gaza telah mencapai titik terendah baru yang berbahaya," ungkap Guterres.
Serangan Hamas terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan melukai ribuan lainnya pada Sabtu (07/10) diikuti oleh pengeboman intensif Israel di Gaza yang telah menewaskan 1.800 orang dan melukai ribuan lainnya, ungkapnya.
Guterres menyerukan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza agar bahan bakar, makanan, dan air dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dia menyerukan untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia, serta perlindungan warga sipil. Dia juga menyerukan pembebasan segera sandera di Gaza.
"Sangat penting bagi semua pihak, dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh atas mereka, berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai langkah-langkah ini," ungkap Guterres
Sekjen PBB itu juga memperingatkan terkait ujaran kebencian yang dipicu oleh konflik tersebut, di Timur Tengah maupun di seluruh dunia.
"Bahasa tidak manusiawi yang memicu kekerasan tidak pernah diterima. Saya menyerukan kepada semua pemimpin untuk menentang antisemitisme, fanatisme anti-Muslim, dan segala bentuk ujaran kebencian," katanya.
"Ini saatnya bagi komunitas internasional untuk bersatu demi melindungi warga sipil dan menemukan solusi yang kekal atas siklus kematian dan kehancuran yang tiada akhir ini," imbuhnya.
-
PP Nomor 6/2025 Diteken Prabowo, Pekerja Kena PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan "Manfaat uang tunai diberikan setiap bulan sebesar 60 persen dari upah, untuk paling lama enam bulan,"
-
Sulit Mengabaikan Ada Aroma Politis dalam Putusan Peradilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Terlebih, kasus dugaan suap buronan Harun Masiku yang melibatkan Hasto sudah terjadi sejak enam tahun silam
-
Penjelasan Soal Video Viral Pengajian Iqdam Gunakan Musik DJ dan Sound Horeg tujuannya untuk merangkul seluruh masyarakat untuk mengaji, apapun background-nya,
-
Prof. Didin: Kebijakan Tanpa Etika Sosial Akibatkan Kerusakan Lingkungan dan Ketimpangan Ekonomi Prof. Didin: Kebijakan Tanpa Etika Sosial Akibatkan Kerusakan Lingkungan dan Ketimpangan Ekonomi
-
Kelola Aset Rp14.715 Triliun, Presiden Prabowo Luncurkan Danantara 24 Ferbruari 2025 Danantara akan mengelola dana lebih dari 900 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp14.715 triliun aset