merdekanews.co
Jumat, 13 Oktober 2023 - 19:14 WIB

Tidak Bisa Ditawar, Kampus di Lingkungan Kemenag Harus Segera Lakukan Transformasi Digital

Jyg - merdekanews.co
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo (tengah). (Foto: istimewa)

Probolinggo, MERDEKANEWS -- Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo meminta perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Agama segera melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar makin tangguh bersaing di kancah global.

Wibowo saat menjadi narasumber pada Sekolah Digital Leadership Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang digelar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (13/10) mengatakan, digitalisasi akan lebih efektif jika para pemimpin kampus juga memiliki literasi digital yang mumpuni.

Menurut Wibowo, digitalisasi saat ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena merupakan kehendak zaman. Dengan digitalisasi juga melahirkan banyak kemudahan, seperti terhadap layanan kepada mahasiswa, dosen dan publik.

"Transformasi harus dimulai dari para pemimpin kampus yang terliterasi digital. Ini memang butuh proses. Tapi transformasi ini harus dilakukan karena akan lebih siap bersaing di kancah internasional," kata Wibowo.

Digitalisasi, menurut Wibowo, juga akan membuat layanan menjadi hemat anggaran. Bahkan ke depan layanan akan semakin murah karena terbangun ekosistem yang saling terintegrasi.

Dia mencontohkan, saat ini muncul aplikasi transportasi yang terintegrasi dengan layanan pembelian makanan minuman, pengantaran dokumen hingga pembelian barang dan tiket.

"Maka saya minta layanan di kampus harus benar-benar dibuat yang terintegrasi. Seperti di UIN Sunan Ampel saatnya aplikasi layanan perlu dirampingkan. Ini sudah dilakukan Kemenag Pusat dengan menyederhanakan dalam satu aplikasi, yakni Pusaka," pintanya.

Kelebihan lain dari digitalisasi, lanjut Wibowo, akan mempermudah dalam pelayanan, pengendalian bahkan pengawasan. Yang lebih menguntungkan, digitalisasi ini juga bisa menghindari penyimpangan (fraud) seperti suap, gratifikasi, korupsi dan lainnya.

"Saat ini di smartphone misalnya ada aplikasi untuk pengelolaan keuangan. Ini tentu sangat membantu karena menjadi lebih praktis dan akuntabel. Kalau membuat aplikasi juga harus benar-benar dipikirkan matang, jangan hanya bisa dibuka saat peluncuran saja, namun harus berumur panjang (longlasting)," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Wibowo juga mengungkapkan bahwa saat ini Kemenag tengah mewujudkan data yang terintegrasi dalam Program Satu Data Kementerian Agama.

Penyusunan data ini merupakan bagian program besar pemerintah yang akan membangun Satu Data Indonesia. Pada 2045, pemerintah sudah menargetkan layanan publik terdigitalisasi seluruhnya.

Bagi Kementerian Agama, transformasi digital ini juga diamanatkan oleh Presiden Jokowi kepada Yaqut Cholil Qoumas saat dilantik sebagai Menteri Agama RI pada akhir 2020 silam.

Dengan dasar ini, transformasi digital ini juga harus segera dilakukan menyeluruh di kampus-kampus di lingkungan Kemenag.

Wibowo mengakui, transformasi digital ini tak bisa dilakukan cepat. Meski demikian, dirinya mendorong para rektor, wakil rektor, dekan dan para pimpinan kampus lainnya untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi diiringi dengan inovasi kebijakan yang membumi.

Pimpinan kampus harus memiliki leadership skill dalam berkomunikasi, interpersonal, mentorship dan penguasaan internet of things (IoT)

"Pada pandemi Covid-19 lalu ada pelajaran berharga. Saat itu muncul aplikasi zoom meeting yang tak pernah kita kira kehadirannya. Namun kini zoom meeting menjadi familiar bahkan tetap digunakan meski pandemi tidak ada lagi karena memudahkan," ," katanya.

"Ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi itu muncul sangat cepat, maka kita tidak boleh lengah. Saat ini, ada teknologi baru soal artificial intelligence (AI) dan ChatGPT, misalnya, tentu harus kita respons untuk hal-hal yang positif," sambung Wibowo.

Rektor UIN Sunan Ampel Akh Muzakki mengatakan, sebagai wujud transformasi digital, sejak 2022 lalu, pihaknya membangun aplikasi super bernama MyUINSA.

Dari aplikasi ini, anggaran kampus bisa berhemat hingga miliar rupiah. "Bahkan untuk menunjang digitalisasi seluruh sudut kampus sudah terkoneksi internet gratis," ungkapnya.

(Jyg)