merdekanews.co
Rabu, 04 Oktober 2023 - 05:05 WIB

Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, Hasto Bilang Trah Soekarno Masih Memiliki Posisi Kuat

Jyg - merdekanews.co
Joko Widodo. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, trah keluarga Soekarno masih memiliki posisi yang kuat untuk menjadi ketua umum berikutnya.

Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan dari pernyataan Guntur Soekarnoputra, putra dari Soekarno yang menyebut bahwa Jokowi sangat mungkin menjadi ketua umum (ketum) PDIP usai lengser sebagai presiden.

"Ini dari bacaan arus bawah yang saya lakukan sebagai Sekjen DPP PDIP yang menempatkan Ibu Mega pada suatu posisi yang di dalam sejarah partai itu memang menjadi pengikat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa kemarin.

Sebab, partainya memerlukan figur yang kuat dan memiliki ikatan hingga kader tingkat bawah di masa transisi pemerintahan pada 2024 mendatang. Hasto pun meyakini kriteria tersebut masih dimiliki Megawati dan keluarga.

"Kalau arus bawah tadi yang kami tangkap itu menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog, Bung Karno sebagai proklamator, dan Bapak Bangsa, sehingga partai ID itu salah satu strong poinnya itu memang dari Bung Karno," jelasnya.

"Sehingga terkait dengan ketua umum partai itu sepenuhnya berada di tangan Kongres, di mana dari bacaan yang kami lakukan setelah Rakernas memang menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sentral," katanya.

Sementara itu, ia menjelaskan partai berlambang banteng moncong putih itu masih fokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Adapun pergantian ketua umum PDIP akan ditentukan pada Kongres yang baru akan digelar pada 2025.

"Setelah pemilu nanti partai akan melaksanakan Rakernas V dan kemudian Kongres baru akan dilaksanakan pada tahun 2025," kata Hasto.

Untuk diketahui, putra sulung Presiden Pertama Indonesia sekaligus kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra mengusulkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dan menjadikan Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pembina.

(Jyg)