
Jakarta, MERDEKANEWS - Ada yang menarik dari simulasi duet capres dan cawapres untuk Pilpres 2019 yang dilakukan lembaga survei Populi Center. Dalam simulasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai petahanan dipasangkan dengan sejumlah tokoh melawan Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Simulasi pertama Jokowi dipasangkan dengan Jenderal Purnawirawan Moeldoko melawan Prabowo Subianto-Anies. Hasilnya, Jokowi unggul 49,1 persen, sementara pasangan Prabowo-Anies meraup 28,8 persen suara.
Simulasi kedua, Joko Widodo disandingkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hasilnya, Jokowi unggul 50,6 persen sedangkan Prabowo-Anies hanya meraup 27,8 persen suara.
Prabowo dan Anies Baswedan
Elektabilitas Jokowi tertinggi ketika dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jokowi-AHY meraup 50,8 persen suara, unggul dari pasangan Prabowo-Anies yang hanya meraih 27,8 suara.
"Ini bisa dipahami karena masing-masing nama memiliki basis dukungan yang sempit, sehingga satu nama terpilih menjadi cawapres Jokowi bisa menurunkan dukungan kekuatan politik lainya," kata peneliti Populi Center Hartanto Rosojati di Jakarta Rabu, (28/2/2018).
Peluang menduetkan Jokowi-AHY terbuka, sebab PDI Perjuangan dan Partai Demokrat mulai membuka komunikasi politik. Kedua partai merencanakan pertemuan antara Prananda Prabowo dan putra Megawati Soekarno Putri dan Agus Harimurti Yudhoyono putra SBY.
"AHY kita tahulah berproses dan dipersiapkan di Demokrat. Jadi saya pikir itu yang bagus," kata politisi PDIP Maruarar Sirait di kesempatan yang sama.
Survei Populi Center dilakukan pada 7-16 Februari 2018 di 34 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka memakai metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,89 persen.
(Kinanti Senja)
-
Pendukung PPP di Bogor Hengkang, Monopoli Politik RY Digugat Perolehan suara PPP dalam Pemilu Legislatif (Pileg) dan dan Pemilihan Presiden 2019, babak belur. Hal ini diduga akibat monopoli kepemimpinan Rachmat Yasin (RY), merusak suara partai.
-
Di Sukabumi, Prabowo-Sandi Terlalu Tangguh Ternyata, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu basis pendukung militan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno di Jawa Barat. Perolehan suara pasangan nomor urut 02 ini mampu menjungkalkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
-
Jokowi dan PDI Perjuangan Menang Besar di Swiss Perhitungan suara Panitia Pemilihan Luar Negeri Swiss dan Liechtenstein, menetapkan pasangan 01 Joko Widodo-Maruf Amin menang dengan 78,4%. Sementara, pasangan 01 Prabowo-Sandiaga Uno memperoleh 18%.
-
PDIP Diprediksi Raup Dua Kursi Senayan di Jabar VI PDI Perjuangan diprediksikan akan tetap mendapat dua kursi DPR RI di Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI, meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok, pada Pemilihan Legislatif, pada 17 April 2019.
-
Farhat Dukung Jokowi, Jokowi Dukung Farhat Jadi Dewan Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI nomor 2, Jawa Barat VI, yang meliputi Kota Bekasi-Kota Depok, Farhat Abbas terus memperjuangan pasangan 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk menjadi presiden kembali di 2019.