Kuatkan Kemitraan Kedua Negara, Indonesia-Jepang Bahas Keja Sama MRT Hingga Proyek di IKN
Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah melaksanakan pertemuan bilateral di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/ 9). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan ini bersama beberapa Menteri lain dari Kabinet Indonesia Maju.
Pertemuan meningkatkan membahas kemitraan antara Indonesia dan Jepang menjadi kemitraan komprehensif. Dalam kemitraan tersebut perlu adanya realisasi yang konkret agar kemitraan antar kedua negara dapat terus menghasilkan manfaat nyata dan dapat terus membuka peluang baru bagi masyarakat.
Selanjutnya dibahas juga tentang protokol amandemen Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) yang hingga saat ini masih belum disepakati. Indonesia dan Jepang masih belum menemukan kesepakatan dalam perluasan akses produk perikanan asal Indonesia. Kedua Kepala Negara sepakat untuk mengidentifikasi win-win solution atas isu ini sehingga protokol amandemen dapat segera disepakati.
Selain itu, poin ini juga membahas terkait penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui skema IJEPA. Aspek yang dibahas yaitu terkait perluasan sektor kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, serta program pengadaan peningkatan kapasitas, revisi komponen biaya penempatan dan penyamaan standar ujian bagi PMI ke Jepang.
“Penyelesaian perundingan protokol amandemen IJEPA perlu diselesaikan tahun ini untuk menunjukkan dampak nyata hubungan baik dan kerja sama Indonesia-Jepang yang sudah memasuki 65 tahun. Kerja sama yang konkret ini dapat ditampilkan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada produk dan pekerja migran Indonesia di pasar Jepang,” kata Menko Airlangga.
Jepang merupakan salah satu negara yang terus mendukung strategi pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan salah satu proyek infrastruktur yang dibahas dalam pertemuan kali ini adalah proyek MRT Jakarta. Kedua negara membahas langkah pelaksanaan dua proyek lanjutan MRT Jakarta yaitu MRT jalur Utara-Selatan Fase 2B khususnya desain teknik dasar pada awal 2024, dan rencana pembangunan MRT jalur Timur-Barat Fase 3.
Kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pun dibahas dalam bilateral ini. Pemerintah Indonesia dan Jepang akan mendorong implementasi penandatanganan 26 Lol perusahaan Jepang pada saat kunjungan PresidenJokowi ke KTT G7 Hiroshima lalu. Beberapa proyek kerja yang sama prioritas terkait IKN ini yaitu investasi Sojitz untuk Urban Complex dengan skema kerjasama B-to-B dengan PT Bina Karya serta terkait Sumitomo Forestry untuk kerja yang sama pengolahan lahan gambut.
Selanjutnya, dibahas pula kerja sama Indonesia dan Jepang untuk mengembangkan dan membangun pulau terluar Indonesia. Kerja sama ini difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan sosial ekonomi, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim di wilayah terluar Indonesia.
Salah satu penerapan kerja sama ini adalah melalui pelaksanaan Proyek Peningkatan Kemampuan Keselamatan dan Keamanan Maritim sebagai bagian dari nota kesepahaman kerja sama antara Bakamla Indonesia dengan Penjaga Pantai Jepang. (Viozzy)
-
Perkuat Kerjasama dengan KDEI, BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara Melalui kerja sama ini KDEI Taipei akan lebih mudah dalam melakukan pelimpahan ke kas negara langsung dari Kantor Cabang Luar Negeri BRI Taipei secara realtime
-
Indonesia Barat Simpan Potensi Migas, 21 Blok Baru Diteken Sejak 2021 Saat ini terdapat 54 blok yang akan dilelang dalam 5 tahun mendatang. 27 area untuk joint study yang disiapkan untuk bidding round 3 tahun ke depan, dan 27 blok potensial lainnya untuk lelang reguler
-
Termasuk Elkan Baggott, STY Tidak Cantumkan Nama 5 Pemain Ini ke Skuad Timnas secara mengejutkan tidak memanggil lima pemain top ke skuad timnas Indonesia untuk laga melawan Irak dan Filipina
-
CCS: Peluang Bisnis Baru dan Kunci Menuju Masa Depan Rendah Karbon bagi Industri Migas Indonesia Indonesia sendiri memiliki potensi penyimpanan sumber CO2 sebesar 577,62 Giga Ton yang terdiri atas Depleted Oil & Gas sebesar 4,85 Giga Ton dan Saline Aquifer : 572,77 Giga Ton
-
Indonesia – Australia Mainkan Peran Penting di Kawasan dan Tingkat Global Australia merupakan mitra yang berkembang bagi Indonesia. Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment Australia tumbuh sebesar 4,0%, atau setara dengan USD545,2 juta. Jumlah investasi proyek meningkat lebih dari 200%.