
Cirebon, MerdekaNews - Industri tahu dan tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakopindo) menolak rencana penghentian impor kedelai pada 2018.
"Kalau mau stop impor pada tahun 2018, kita jelas menolak, karena kedelai lokal itu tidak mampu memenuhi kebutuhan," kata Ketua Umum Gakopindo, Aip Syarifudin di Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/11/2017).
Aip kurang yakin, pada 2018, Kementerian Pertanian bisa mencukupi kebutuhan kedelai yang selama ini masih impor.
Produksi kedelai dalam negeri, kata dia, tidak akan bisa memenuhi target 3,5 juta ton. Lantaran, lahan kedelai seperti yang dijanjikan kementan, masih tidak jelas. "Kalau kita tidak impor, maka dipastikan produksinya juga akan berhenti, untuk itu jelas kami sangat tidak setuju adanya rencana itu," tutur Aip.
Aip menuturkan, Gakopindo sangat mendukung upaya pemerintah dalam meraih swasembada kedelai. Namun, ketika tidak ada tanda-tanda produksi kedelai bisa bisa memenuhi pasar, terlalu gegabah apabila importasi dilarang.
"Kita dukung swsembada kedelai, namun saat ini kita belum bisa, karena data yang ada kedelai dari luar itu 2,3 juta tone sampai bulan September dan produksi kedelai lokal itu tidak mampu," katanya.
"Jadi intinya kami ingin pemerintah menjamin adanya kedelai di Indonesia, apakah kedelai lokal ataupun kedelai impor," kata Aip menegaskan. [tar]
(Setyaki Purnomo)
-
Lupakan Swasembada Pangan, Indonesia Jadi Importir Gula Terbesar di Dunia Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyoroti keganjilan di balik impor gula yang jumlahnya terus meroket. Kini, Indonesia sudah menjelma menjadi importir gula terbesar di dunia.
-
Menteri Amran Tebar Sejuta Bibit Kopi di Aliran Sungai Citarum Kementerian Pertanian membagikan satu juta bibit kopi berbagi jenis, kepada 75 kelompok tani di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kamis (10/01/201919).
-
Beda Data Beras Bikin Gaduh, Mentan Amran Layak Diperiksa KPK Anggota Komisi IV DPR, Fauzih H Amro mendorong BPK melakukan audit terkait perbedaan data beras antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
-
4 Tahun Jokowi-Jusuf Kalla, Anak Buah Amran Klaim Kinerja Mengilap Kementerian Pertanian (Kementan) sampai saat ini terus berupaya untuk wujudkan pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Pembangunan di sektor pertanian bisa dikatakan sukses.
-
Beda Data Beras Kementan Vs BPS, Jokowi Kena Getahnya Badan Pusat Statistik (BPS) merevisi data beras yang sebelumnya disampaikan Kementerian Pertanian (Kementan). Terdapat perbedaan mencolok dari data kedua lembaga negara ini.