merdekanews.co
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 14:54 WIB

Caleg PSI Jakarta Danang Wikanto: Kabel Udara Jakarta Ngeri...

Deka - merdekanews.co
Caleg DKI Jakarta dari PSI Dapil 8, Danang Wikanto. (Foto: Merdekanews)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kabel di udara Jakarta, makan korban. Jumat, 28 Juli 2023 sopir ojol Vidam, 31, terjerat kabel di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. Ia tewas Kamis, 3 Agustus 2023.

Juga, mahasiswa Unibraw, Sultan Rif'at, 20, tersambit kabel di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2023. Kini ia cacat (bisu) dan masih dirawat di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Caleg DPRD DKI Jakarta dari PSI Dapil 8, Danang Wikanto mengatakan, sebenarnya Pemprov DKI Jakarta tidak diam soal itu. Centang-perenang kabel di pinggri jalan Jakarta sudah sejak 2006 dibenahi, namun belum juga tuntas.

Danang memberi contoh, paling seru di sepanjang Jalan Warung Buncit sampai Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Sudah dibenahi sejak pertengahan Juni 2006. Dengan cara, rangkaian kabel dipindah, ditanam dalam tanah.

Di awal penggalian tanah, warga pemilik toko dan kantor di sepanjang jalan itu protes. Karena terganggu. Dan pekerjaan sangat lama. Berakibat, pelanggan toko mereka enggan ke situ.

"Setelah penggalian selesai, kabel ditanam, beres. Tidak lagi ada kabel di udara. Tapi, cuma sepanjang dua kilometer, dari perempatan Jalan Mampang Prapatan - Tendean sampai Duren Tiga. Sisanya masih sangat panjang. Dikerjakan sepenggal-sepenggal," tutur Danang.

Pertengahan Maret 2023, atau 17 tahun kemudian, penggalian tanah untuk kabel di sepanjang Jalan Cilandak KKO ke arah Andara Raya dari Ragunan, total 10 titik. Diprotes warga juga. Karena pekerjaan sangat lama, merugikan warga.

Apa kata pekerja penggali? Dijawab oleh Abeng, PIC proyek galian kabel Warung Buncit, kepada wartawan, Selasa, 14 Maret 2023 begini:

"Kedalaman galian lima meter. Menggunakan alat berat di area publik. Maka, kami kerja cuma malam hari dari pukul 22.00 sampai 05.00 dini hari. Belum lagi kalau hujan. Pekerjaan galian berhenti, malah kami menguras air dengan pompa."

Dari curhat pekerja itu, terjawab problem belasan tahun mengatasi kabel udara, hanya di kawasan Warung Buncit - Mampang Prapatan. Dan, sampai sekarang pun di kawasan itu masih banyak kabel udara.

Menurut Danang, baru setelah kejadian Sultan Rif'at jadi korban tersambit kabel, dan viral, Pemprov DKI Jakarta sibuk.

Kabid Utilitas, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Samsul Bahri, kepada wartawan, Senin (31/7) mengatakan: "Hari ini kami lakukan konfirmasi ke pemilik kabel, PT Bali Tower terkait kejadian tersebut dan apa yang sudah dilakukan Bali Towerindo."

Hasilnya, sudah tidak ada kabel putus. Kabel tetap di udara Jalan Pangeran Antasari. Tetap melintangi jalan dari barat ke timur. Setinggi sekitar sepuluh meter. Tidak mungkin tersangkut kendaraan.

Danang mengatakan, "Tapi itu kan melintangi jalan. Suatu saat bisa putus diterpa angin, atau kabel rapuh semakin tua. Bakal makan korban lagi."

Maka, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus mencari solusi membenahi semua kabel di udara jalanan Jakarta. Dan, dalam waktu cepat. "Seperti di kota-kota besar dunia, misalnya Tokyo, atau paling dekat Singapura," katanya.

Danang mengakui, solusi itu tidak gampang. "Tapi di Singapura tahun 1980-an perkabelan udara di pinggri jalan, sama kumuhnya dengan Jakarta. Sekarang di sana rapi. Maka, kita mestinya juga bisa," tutupnya. (*)

(Deka )