
Jakarta, MerdekaNews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menilai, pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 mampu membuka peluang ekspor ke pasar nontradisional.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, gelaran TEI 2017 pada 11-15 Oktober 2017, berhasil mendatangkan pembeli potensial yang berasal dari negara-negara non-tradisional. Selain itu, TEI 2017 membuka peluang ekspor bagi pelaku usaha dalam negeri.
"Semakin banyak variasi negara yagn datang. Pasar-pasar yang dahulu belum tergarap, sekarang sudah digarap cukup serius oleh Kementerian Perdagangan. Tidak hanya pasar tradisional, tapi pasar nontradisional juga," kata Rosan di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Rosan menambahkan, selain memanfaatkan TEI 2017 untuk peningkatan perdagangan, pelaku usaha dalam negeri juga berpeluang untuk menggaet investasi. Di mana, investasi bukan hanya menarik masuk ke dalam negeri, namun juga membaca peluang pengusaha lokal berinvestasi di luar negeri.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Arlinda menyampaikan, TEI 2017 mengusung konsep business to business (B2B), berhasil memfasilitasi penandatanganan 37 MoU misi pembelian dari 19 negara.
Nilai yang tercatat dalam MoU tersebut sebesar US$231,87 juta, atau naik 11,50% dibandingkan TEI 2016 yang mencapai US$207,96 juta.
Nilai transaksi tertinggi berdasarkan urutan negara pada TEI 2017, adalah Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Thailand, Australia, India, Brasil, Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Italia, Jerman, Singapura, Spanyol, Afrika Selatan, Nigeria, Taiwan, dan Belanda.
"Rangkaian proses transaksi yang dilakukan selama TEI terus berlanjut. Masih ada buyer yang akan menindaklanjuti beberapa transaksi pembelian di luar pameran," jelas Arlinda.
Selain itu, sebanyak 100 buyers dari 26 negara juga mengikuti business matching dengan perusahaan Indonesia. Produk yang banyak diminati yaitu makanan dan minuman, ban, seafood, furniture and furnishing, dan rempah-rempah.
Negara dengan nilai transaksi business matching terbesar yaitu Kroasia, Arab Saudi, Jepang, India, dan Rusia. Tercatat, telah terjadi 196 pertemuan atau rata-rata 50 eksportir per hari yang menghasilkan transaksi prospektif dengan total US$91,02 juta.
Pada TEI 2017, total transaksi mencapai Rp18,70 triliun, atau senilai US$1,41 miliar, mengalami peningkatan 37,36% jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$1,02 miliar.
(Setyaki Purnomo)
-
E-Perda Hadirkan Pelayanan Lebih Efektif dan Efisien Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan, aplikasi e-Perda hadir untuk memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
-
Kemendagri Hadirkan Mesin Anjungan Mutasi “Simudah” Sistem mutasi aparatur sipil negara (ASN) pada seluruh level pemerintah daerah di Indonesia makin dipermudah, seiring upaya perampingan birokrasi yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
-
TP-PKK Terima Bantuan 1 Juta Masker sebagai Dukungan Kampanye Protokol Kesehatan Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Ny. Tri Tito Karnavian, menerima bantuan 1 juta lembar masker dari Capajet Limited melalui Yayasan HOPE Indonesia.
-
Kemendagri Gelar Rakor 185 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020, secara virtual, Rabu (14/4/2021).
-
Terlambat 3 Bulan Laporannya, 153 Lembaga Pengguna Dicabut Hak Aksesnya Oleh Dukcapil Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri memberikan sanksi tegas bagi lembaga pengguna yang melanggar perjanjian kerjasama. Perjanjian kerja sama (PKS) untuk mendapatkan hak akses verifikasi data tersebut harus dengan sejumlah syarat dan ketentuan yang harus ditaati.