merdekanews.co
Selasa, 20 Februari 2018 - 06:03 WIB

Alhamdulillah, Amerika Cabut Embargo Kopassus

Hadrian - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS -Amerika Serikat sudah  sudah mencabut embargo dengan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) RI. Latihan militer Kopassus bersama Amerika sudah dibolehkan.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Amerika, kata Moeldoko, tidak lagi menyinggung dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Kopassus selama operasi di Timor Timur, Kerusuhan Mei 1998, dan lainnya.

"Hubungan sudah membaik. Dugaan pelanggaran HAM sudah enggak menjadi isu. Kemarin dubesnya sudah bicara ya," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Moeldoko menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan. Dalam pertemuan itu, Donovan menuturkan negaranya kini membuka kembali kebijakan latihan militer bersama Kopassus. Mula-mula latihan bersama akan dilakukan oleh militer Amerika dan Detasemen 81 Kopassus.

Moeldoko mengatakan, Kopassus sebagai satuan elite Tentara Nasional Indonesia memiliki kemampuan tinggi mengatasi hal-hal yang luar biasa. Keahlian Kopassus sangat penting untuk menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

"Jadi kalau lingkungan ini membutuhkan Kopassus, akan sangat efektif. Maka dengan dibukanya hubungan yang sangat baik ini nanti situasi akan menjadi bagus bagi kedua pihak maupun secara regional," kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini menjelaskan, bahwa kerja sama militer yang ditawarkan oleh Amerika Serikat tidak hanya untuk Kopassus, tapi juga satuan lain. 

"Untuk TNI secara keseluruhan, selama ini kan sudah berjalan cukup bagus. Kita punya beberapa materi dengan Amerika, baik Angkatan Laut, kepolisian, maupun Angkatan Darat," katanya. 

Adapun mengenai kapan latihan bersama itu dilakukan, semuanya diserahkan kepada Markas Besar TNI dan Amerika.

Sementara Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menambahkan, sudah tidak ada lagi sanksi pemerintah AS terhadap Komando Pasukan Khusus.

“Jadi tidak ada sanksi. Sudah sebulan lalu saya ketemu dengan utusan khusus dari AS bicara soal itu, tidak ada masalah,” kata Wiranto. (Hadrian)