Jakarta, MERDEKANEWS -- Keberlanjutan pencapaian cemerlang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mencatatkan laba secara konsolidasian sebesar Rp15,56 triliun hingga akhir kuartal I 2023 direspon positif oleh investor dan diikuti dengan kenaikan signifikan saham BRI (BBRI).
Tercatat saham BBRI ditutup naik Rp125 (2,49%) pada level Rp5.150,- atau menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/04).
Kenaikan harga BBRI tersebut membuat kapitalisasi pasar BBRI menjadi Rp772,72 triliun dan mengindikasikan kepercayaan investor terhadap BRI terus meningkat meskipun di tengah risiko perekonomian global yang masih menantang.
Pada paparan kinerja keuangan kuartal I 2023 pada Kamis (28/4/2023), Direktur Utama BRI mengungkapkan bahwa di tengah gejolak perekonomian global, pada 3 bulan pertama di tahun 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja positifnya dengan mencatatkan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37% year on year (yoy).
Kenaikan laba tersebut diiringi dengan pertumbuhan asset menjadi Rp1.822,97 triliun atau tumbuh 10,46% yoy.
“Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. Di samping itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,” ungkap Sunarso.
Tak hanya itu, BRI juga mengalami peningkatan dari sisi penyaluran kredit dengan kontributor utama di segmen mikro yang tumbuh 11,18%, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi sebesar Rp1.180,12 triliun.
“Khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun”, jelasnya.
Pertumbuhan kredit tersebut juga diiringi dengan pengelolaan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran kredit. Tercermin dari rasio NPL pada akhir kuartal I 2023 sebesar 2,86% atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09%.
“Meskipun kualitas kredit membaik, BRI tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage mencapai 282,49%. Hal ini merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, dan perlambatan ekonomi dunia,” ungkap Sunarso.
Dari sisi pendanaan, BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.255,45 triliun atau tumbuh double digit sebesar 11,45% yoy. Di samping itu, kontributor lain yang menjadi penopang kinerja BRI yakni pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) yang tumbuh 11,45% yoy atau mencapai senilai Rp5,08 triliun.
Sunarso pun mengungkapkan optimismenya kedepan dimana prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI juga akan lebih baik di tahun 2023, dengan kredit BRI kami proyeksikan mampu tumbuh di level 10-12% dan didukung oleh pertumbuhan pada segmen UMKM khususnya Mikro dan Ultra Mikro.
-
BRI Sukses Meraih Dua Award Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam Bank Service Excellence Monitor (BSEM) MRI 2024 BRI Sukses Meraih Dua Award Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam Bank Service Excellence Monitor (BSEM) MRI 2024
-
“BRI Peduli Ini Sekolahku”, Wujud Nyata Komitmen Bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia Program ini telah berjalan di 37 lokasi di seluruh Indonesia, dengan bantuan berupa pembangunan dan renovasi infrastruktur sekolah, bantuan sarana pendidikan untuk para siswa serta sarana penunjang pendidikan untuk sekolah
-
Lakukan One on One Meeting, Dirut BRI Sunarso & CEO Microsoft Satya Nadella Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia Transformasi digital telah membantu mendongkrak industri perbankan dengan cepat, meningkatkan inklusi keuangan, dan memberdayakan usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah yang merupakan salah satu fokus utama BRI
-
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61%
-
Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan BRI dalam Holding Ultra Mikro memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia