Jakarta, MERDEKANEWS - Dinas Olahraga (Disorda) DKI Jakarta mengajukan draf rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) Peningkatan Prestasi Olahraga. Dalam rancangan Pergub itu berisi soal pembinaan atlet hingga pengelolaan anggaran olahraga di ibukota bakal dikelola Disorda.
Draf Pergub yang beredar di kalangan wartawan berisi sekitar 37 pasal. Draf tersebut terkesan akan membonsai wewenang dan peran KONI DKI Jakarta sebagai organisasi yang selama ini mengelola prestasi olahraga.
Bahayanya lagi, dalam rancangan draf tertulis kalau Disorda bisa memanggil atau memberikan sanksi kepada cabang olahraga (cabor). Bahkan, Disorda meminta pengelolaan anggaran olahraga.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Sjahrial mengatakan rancangan draf yang dibuat Disorda bisa berdampak buruk pada prestasi olahraga di ibukota. Karena, pengelolaan dan pembinaan olahraga berdasarkan undang-undang ada pada KONI.
Sjahrial berharap kepada gubernur tidak asal menyetujui rancangan draf Pergub yang diajukan oleh Disorda. "Sebaiknya diteliti dan dipelajari dengan cermat isi draf tersebut," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (14/2/2018).
Jika rancangan draf tersebut sampai lolos pastinya bisa membuat gaduh. "Yang jadi pertanyaan buat apa Disorda bikin rancangan draf soal peningkatan prestasi olahraga daerah. Kan sudah jelas prestasi olahraga yang kelola dan bertanggung jawab adalah KONI," ungkap Sjahrial.
Sementara pemerhati Jakarta Sugiyanto menyatakan, rancangan draf yang diajukan Disorda sama saja membonsai KONI DKI Jakarta. Dalam UU No 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional sudah jelas kalau olahraga dikelola KONI.
Mantan Tim Anies-Sandi ini menduga, Disorda mengharap anggaran atlet. "Kalau draf ini sampai disahkan gubernur bisa gaduh se Indonesia. Karena bisa menular ke daerah-daerah di Indonesia dan KONI bisa dibonsai," ungkapnya.
Sugiyanto mencibir Disorda yang mengelola sarana olahraga seperti GOR yang belum maksimal. "Lha, Disorda kelola GOR aja masih kacau apalagi mengelola atlet bisa rusak prestasi ibukota," sindirnya.
Apalagi dalam rancangan draf terang Sugiyanto, Disorda seperti mengambil tanggungjawab 100 persen soal olahraga dan KONI hanya sebagai pendamping atau pembantu.
"Bisa kacau olahraga Jakarta. Saya harap gubernur tidak asal teken draf rancangan yang hanya ambisi semata pejabat Disorda," tambahnya.
Harusnya kata Sugiyanto, Disorda mendukung KONI DKI Jakarta yang diisi oleh orang-orang profesional dan para mantan atlet berprestasi. "Yang paham pembinaan dan prestasi atlet itu ya KONI. Berikan kesempatan pada KONI," lanjut pria yang akrab disapa SGY ini.
(Sam Hamdan)
-
KONI DKI Terus Bergerak Geber PON Aceh Sumut 2024 MERDEKA NEWS - KONI Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pembinaan prestasi atlet untuk menuju PON Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.
-
KONI DKI Siap Tatap PON Sumut Dan Aceh MERDEKANEWS - Persiapan kontingen DKI Jakarta menuju babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara sudah on the track.
-
Atlet Teriak Ketum KONI DKI Mantul, Aldwin: BAORI Tolak Gugatan Julizar Idris JD - Gugatan Julizar Idris ditolak Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI). Dengan ditolaknya gugatan Julizar maka Hidayat Humaid secara sah memimpin KONI DKI Jakarta periode 2022-2026.
-
Di Hadapan Atlet Gateball, Ketum KONI DKI: Juara Umum Harga Mati MERDEKA NEWS - Ketum KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid menghadiri acara latihan bareng atlet gateball. Hidayat disambut antusias oleh atlet saat tiba di Lapangan Pusbekangad, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/10).
-
Kejurtinas Boling, KONI DKI: Kami Siap Memberikan Fasilitas Untuk Atlet MERDEKANEWS - KONI DKI Jakarta menyambut baik Kejuaraan Tingkat Nasional (Kejurtinas) boling. Sebab, acara ini mampu menjadi uji tanding para atlet.