merdekanews.co
Senin, 12 Februari 2018 - 00:10 WIB

Gara-gara Dinasehati

Ustadz Digebuki dan Dicelurit, Inilah Kelakuan ABG Zaman Now

Ira - merdekanews.co
Ilustrasi

Jakarta, MERDEKANEWS - Ustadz Abdul Basit tak menyangka kalau nasehatnya bakal dibalas dengan keji. Dia dikeroyok sekelompok remaja berusia belasan tahun. Inilah prilaku para ABG jaman now.

Kejadian brutal itu terjadi  di depan rumahnya Jalan Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/2/2018) dini hari. Kejadian itu membuat Ustadz Basit menderita luka sabetan celurit di tangan kirinya.

Istri korban, Nurliati (32) mengatakan, kejadian itu bermula saat suaminya menegur kelompok remaja saat tengah malam karena berisik. Namun bukannya meminta maaf, kelompok itu kemudian malah memaki sang suami.

Selanjutnya, Ustaz Basit menuju masjid yang ada dekat rumahnya. “Setelah pulang dari masjid suami saya langsung diserang kelompok itu,” kata Nurliati ketika ditemui di Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu (11/2/2018).

Dalam kondisi terluka, Basit kemudian dibantu warga  ke RS Medika Permata Hijau. Namun karena luka sabetan celurit yang dialmai cukup parah, Ustaz Basit dilarikan ke RS Fatmawati sebelum akhirnya kini dirawat intensif di RS Mayapada, Jakarta Selatan.

Menurut Nurliati, kondisi sang suami kini telah membaik setelah luka bacoknya mengalami perawatan."Suami saya sudah sering menegur sekelompok remaja itu, tapi tak pernah digubris mereka," ujarnya.

11 ABG Ditangkap

Sementara itu Polres Jakarta Barat menangkap sebanyak 11 orang remaja yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap Ustaz Abdul Basit di Palmerah. Sebanyak tiga remaja telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Pengeroyokan terhadap Ustaz Basit sempat menjadi viral di media sosial. Dalam waktu cepat, foto dan video ustaz kemudian muncul di beberapa postingan di Instagram.

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan kejadian ini murni kriminalitas. Bahkan diakui setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya langsung bergerak dan telah menangkap 11 pelaku.

"Para pelaku masih 15-19 tahun, beberapa di antaranya perempuan. Tiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Hengky.

Hengki menuturkan, penyidik saat ini masih mendalami peran para pelaku. “Jadi bila dirunut. Ini murni kriminalitas,” tegasnya.

Ketua MUI Jakarta Barat, KH Munahar Muchtar mengimbau agar masyarakat tidak enyebarkan informasi palsu. Sebab di Jakarta Barat, dirinya bersama Kapolres, Wali Kota, Dandim, dan unsur lainnya menegaskan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

KH Munahar menjelaskan, telah melakukan kroscek terhadap kejadian ini dan memastikan polisi telah bergerak cepat mengamankan pelaku. “Jadi saya imbau untuk tetap tenang dan gegabah. Dan tidak menyebarkan informasi palsu. Percayakan sama polisi terhadap kejadian ini,” ucapnya.

  (Ira)