Jakarta, MERDEKANEWS - Kelompok aktivis Satgas Pemburu Koruptor (SPK) kembali menggelar aksi Jumat Keramat didepan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Dalam aksinya kali ini, para pendemo menggelar teatrikal kibaskan bendera race Formula E di garis finish sebagai tanda atau kode bahwa penanganan kasus Formula E sedikit lagi masuk garis finish dan naik ke tahap penyidikan.
"Sedikit lagi kasus dugaan korupsi Formula E masuk garis finish, dan kami mendukung KPK melakukan langkah konkret untuk menaikkan kasus Formula E ini ke tahap penyidikan," tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim.
Mereka juga mengingatkan kepada KPK bahwa lembaga antirasuah yang dipimpin Firli Bahuri tidak sendirian dalam mengusut kasus tindak pidana korupsi Formula E di negeri ini.
"Jika sudah naik ke tahap penyidikan, KPK jangan ragu-ragu dan tidak perlu terpengaruh dengan penggiringan opini kubu lawan KPK. Segera menetapkan status tersangka terhadap koruptor Formula E sehingga tidak lari dari tanggung jawab," terangnya.
Ali kembali menegaskan agar KPK segera mengusut tuntas skandal korupsi Formula E tanpa tebang pilih dan tanpa pandang bulu karena telah merugikan keuangan negara.
"Kasus Formula E ini menjadi pembicaraan menarik karena perkara yang menyeret nama Anies Baswedan ini bakal naik ke tahap penyidikan. Prediksi Anies akan bernasib naas di kasus Formula E, kita serahkan sepenuhnya kepada KPK yang memiliki bukti-bukti yang cukup," sebutnya.
Ia menyakini bahwa publik mempercayai dalam kasus Formula E akan berakhir manis namun tak semanis para koruptor dan mafia yang bebas berkeliaran tanpa takut oleh jeratan hukum.
"Kami tak akan membiarkan KPK sendirian untuk berjuang untuk menuntaskan kasus balap mobil listrik tersebut hingga para tersangka bisa tidur di Hotel Prodeo. Koruptor boleh saja membungkam dan menyerang KPK dengan penggiringan opini sesat. Tapi mereka tidak akan pernah mampu membungkam dan mendikte suara rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan, maka bersiaplah untuk ngekost di KPK," jelasnya.
"KPK harus menjadi ujung tombak dalam pemberantasan kasus-kasus korupsi dinegeri ini, bongkar sarang koruptor di kasus Formula E," pungkasnya. (Gunawan Arianto)
-
AHY: Allah SWT Berikan Jalan yang Terbaik Bagi Demokrat, Kalau Masih di Koalisi Lama Bisa Hancur Lebur coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur
-
Jelang KPU RI Umumkan Hasil Pemilu 2024, Segini Perolehan Suara Tiga Capres Cawapres penetapan hasil Pemilu 2024 akan ditetapkan dalam sebuah surat keputusan (SK)
-
Wapres Bakal Punya Peran Baru, Pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi Dperlukan atau Tidak? Ini Kata Anies pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi untuk mengharmonisasikan kawasan Jabodetabekjur itu sebetulnya tak diperlukan
-
Anies Singgung Soal Etika Lagi: Pemenang Pilpres Belum Diputuskan, Programnya Sudah Dimulai Tapi kalau belum ada ketetapan dan sudah dimulai, ada persoalan etika lagi di sini
-
JK: Hak Angket Justru Menghilangkan Kecurigaan Dugaan Kecurangan Pemilu hak angket baik bagi kedua belah pihak karena dapat menghilangkan kecurigaan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu.