
Jakarta, MERDEKANEWS - Dalam aksi demonstrasi Jumat Keramat kelompok Satgas Pemburu Koruptor Formula E di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (24/2/2023) ada-ada saja ulah pendemo yang terlihat melakukan aksi teatrikal dan bikin ngakak.
Aksi teatrikal para demonstran yang mengenakan koyo dibagian jidat sebagai simbol sindiran kepada para pembela koruptor Formula E yang stres karena urat tegang dan tinggal selangkah lagi kasus Formula E naik ke tahap penyidikan. Dan aksi teatrikal ini pun mengundang perhatian.
"Ada yang stres berat sama greges, kasus dugaan korupsi Formula E dikit lagi naik ke tahap penyidikan. Dan kami yakin KPK tak ragu untuk menegakkan hukum, tak ada yang kebal hukum termasuk koruptor Formula E," tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim.
Menurut dia, saat ini adalah momentum untuk menaikkan kasus Formula E dan bisa menjawab kegelisahan publik soal pengusutan kasus yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Banyak tanggapan pakar hukum yang menyebut bahwa dari aspek permulaan yang cukup dan barang bukti juga ada niatan jahat sudah menjadi syarat mutlak bisa menaikkan kasus Formula E ke tahap penyidikan," tuturnya.
Oleh karenanya, lanjut dia, agar Firli Bahuri dkk tidak ragu untuk memutuskannya dengan segera dan jangan takut dengan serangan intervensi terhadap KPK.
Sebab, katanya, elemen masyarakat akan terus memberikan dukungan kepada KPK untuk membuat terang penyelewengan anggaran tersebut.
"Kami mendukung KPK agar tidak ragu untuk menaikkan status kasus Formula E dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan. Tinggal selangkah lagi, para tersangka siap-siap kenakan rompi oranye," bebernya.
Dikatakannya, bila terbukti dengan dukungan minimal dua alat bukti yang cukup, maka harus segera tetapkan para tersangka kasus Formula E dan dipastikan tidak ada yang kebal hukum.
Mereka juga ingatkan kepada para simpatisan Anies untuk berhenti penggiringan opini mengarahkan kasus hukum Formula E ke ranah politik.
"Harapan publik sangat tinggi untuk segera tuntaskan kasus Formula E dan jangan terpengaruh dengan opini sesat. Lebih cepat lebih baik," katanya.
"Momentum bagi KPK untuk segera membuka kasus Formula E agar terang benderang dan tidak boleh terkena intervensi dari pihak manapun. KPK wajib jaga independensinya dan rakyat selalu berada bersama KPK," pungkasnya. (Gunawan Arianto)
-
Telkom Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025 Telkom Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025
-
Anies Soal Ramai Tagar KaburAjaDulu: Cinta Indonesia Tidak Ada Hubungan dengan Tempat Tinggal cinta Indonesia itu tidak ada hubungannya dengan lokasi tempat tinggal.
-
Susunan Lengkap Tim Transisi Bentukan Gubernur Terpilih Pramono Anung Pramono memastikan akan melibatkan orang-orang profesional dan mempunyai keahlian dalam bidangnya masing-masing dalam tim transisi pemerintahannya
-
Jokowi Sampaikan Maaf Tak Hadir di Acara Bentang Harapan JakASA: Ada Acara di Solo Ia mengakui mendapat undangan acara tersebut tapi tidak bisa hadir
-
KAI Raih Penghargaan Indonesia Most Reputable Companies 2024 KAI Raih Penghargaan Indonesia Most Reputable Companies 2024