Aksi Teatrikal Jumat Keramat: Banyak Badut Politik dan Orang Aneh yang Berusaha Gagalkan Proses Hukum Formula E ke Tahap Penyidikan
Jakarta, MERDEKANEWS - Aktivis Satgas Pemburu Koruptor (SPK) terus melakukan aksi Jumat Keramat usut tuntas kasus dugaan korupsi Formula E di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2023).
Aksi teatrikal massa berdandan wajah aneh bak badut dengan tangan dirantai sebagai simbol sindiran kepada pihak-pihak yang ingin menghambat proses hukum kasus Formula E agar tidak naik ke tahap penyidikan.
"Banyak badut-badut politik dan orang-orang aneh yang berusaha menggagalkan proses hukum kasus Formula E ke tahap penyidikan. Penyidikan Formula E harga mati," tegas Koordinator Aksi Ali Ibrahim saat berorasi.
Menurutnya, menjadi momen yang sangat penting bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menaikan status hukum ke penyidikan terkait dengan kasus Formula E, agar perkara ini jadi terang benderang.
Apalagi, kata dia, bermunculan badut-badut politik yang berupaya menghambat KPK dengan menggiring narasi kontraproduktif untuk menyerang KPK agar tidak menuntaskan kasus Formula E hingga tuntas.
"KPK harus menunjukkan sikap profesionalisme dan independen tidak terpengaruh pihak manapun dalam proses penyelidikaan dugaan korupsi Formula E," terangnya.
Dikatakannya, rakyat Indonesia sangat menyayangkan penyelidikan proyek Formula E diseret-seret untuk kepentingan politik oleh pihak-pihak tertentu. Padahal penanganan perkara itu telah sesuai asas dan prosedur hukum yang berlaku.
"Kasus Formula E murni kasus hukum bukan politis. Kami meminta KPK akan terus konsisten dan berkomitmen untuk menangani setiap perkara dugaan tindak pidana korupsi sesuai tugas, kewenangan, dan undang-undang yang berlaku. Dan menyakini bahwa kasus Formula E adalah murni proses hukum bukan politis," bebernya lagi.
Para pendemo juga mengajak masyarakat untuk terus mengawasi proses penanganan perkara ini dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang sengaja dihembuskan untuk kepentingan dan agenda di luar konteks penegakan hukum dalam penanganan kasus Formula E.
"Sekali lagi, sudah saatnya KPK maju satu langkah lagi agar kasus Formula E naik ke tahap penyidikan dan ada penetapan tersangka," pungkasnya. (Rega Indra)
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu
-
Jokowi Minta Semua Bersatu Usai Putusan MK: Dukung Proses Transisi Pemerintahan Baru Pemerintah mendukung proses transisi dari pemerintahan sekarang ke nanti pemerintahan baru
-
Presiden Jokowi Soal Putusan MK: yang Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti kemudian politisasi bansos, kemudian mobilisasi aparat, ketidaknetralan kepala daerah, telah dinyatakan tidak terbukti. Ini yang penting bagi pemerintah
-
Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi, MK Diyakini Tidak Berani Diskualifikasi Gibran MK tidak akan berani mengabulkan permohonan kubu Anies dan Ganjar yang meminta diskualifikasi Gibran Rakabuming Raka
-
AHY: Allah SWT Berikan Jalan yang Terbaik Bagi Demokrat, Kalau Masih di Koalisi Lama Bisa Hancur Lebur coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur