merdekanews.co
Rabu, 07 Februari 2018 - 08:31 WIB

Tujuh Tahun Berlalu, Apa Arti Surat Nazaruddin untuk Pak SBY

Kinanti Senja - merdekanews.co
Tim kuasa hukum Muhammad Nazaruddin menunjukkan suratnya untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai diperiksa di KPK Kamis (18/8/2011)

Jakarta, MERDEKANEWS - Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons kubu Setya Novanto yang dinilai bermanuver menuduh dirinya mengintervensi proyek e-KTP. SBY juga merespons manuver Novanto membawa catatan bertuliskan nama Ibas, Nazaruddin, dan 500.000. SBY menegaskan ada upaya fitnah kepada dirinya.

"Kemudian kemarin ada kasus Setya Novanto seperti memamerkan buku catatannya, yang setelah kita putar (bukunya), berkali-kali juga, aneh, pura-pura tidak disengaja, tapi segera diambil oleh sejumlah media online, dipergunjingkan oleh masyarakat secara luas," kata SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).

Dalam buku catatan berwarna hitam yang kerap dibawa Setya Novanto dalam persidangan kasus KTP elektronik, Novanto menulis nama Nazaruddin dan Ibas pada salah satu halamannya. Di bagian atas ada tulisan justice collaborator, kemudian dibawahnya tertulis nama Nazaruddin.

Di bawah nama Nazaruddin, Novanto menggambar dua tanda panah. Satu tanda panah menunjuk tulisan nama Ibas, tanda panah lainnya menunjuk tulisan angka USD 500.000. Tulisan itu terlihat wartawan saat melakukan wawancara terhadap Novanto di ruang persidangan. 

Nama Nazaruddin kembali terdengar. Nazaruddin seakan mengaitkan Cikeas kembali. Sebelumnya, tujuh tahun lalu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu pernah menulis surat untuk SBY--saat itu masih menjadi Presiden keenam RI--meminta permintaan khusus.
Tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games itu meminta agar Presiden menjamin ketenangan batin anak dan istrinya. Surat yang ditandatangani Nazaruddin itu dikirimkan pada Kamis (18/8/2011) ini melalui tim kuasa hukumnya yang dipimpin oleh OC Kaligis seperti dikutip kompas.

Berikut isi surat Nazaruddin untuk Yudhoyono yang diperlihatkan tim kuasa hukumnya: 

Jakarta, 18 Agustus 2011

Kepada Yth
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI di tempat

Bapak Presiden yang saya hormati, 
Saya mohon kepada Bapak agar segera memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses persidangan untuk membela hak-hak saya.

Bagi saya, saya rela dihukum penjara bertahun-tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.

Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah tangga yang sama sekali tidak mengetahui apa pun yang berhubungan dengan kepartaian.

Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apa pun yang dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa ini.

Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian Bapak Presiden.

Hormat saya,
Muhammad Nazaruddin.

  (Kinanti Senja)