Jakarta, MERDEKANEWS - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir angkat bicara soal aksi "kartu kuning" dan peluit yang dilakukan oleh Ketua BEM UI Zaadit Taqwa terhadap Presiden Joko Widodo.
Zaadit melakukan aksinya saat Jokowi menghadiri Dies Natalis UI, pekan lalu, sebagai kritik terhadap pemerintah.
Menurut Nasir, aksi simbolik seperti itu tak perlu dilakukan. Jika memang ada tuntutan, seharusnya Zaadit menyampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
"Harusnya dia langsung saja. Orangnya sudah di depan mata. Apa sih maksudnya. Kalau saya sih lebih baik begitu," ujar Nasir di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (5/2/2018).
Menkeu Sri Mulyani
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati hari ini mengisi kuliah perdana untuk mata kuliah Pengantar Teori Ekonomi Makro di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia.
Di sela penjelasan mata kuliah Sri Mulyani menyindir soal kartu kuning yang diberikan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Zaadit Taqwa pada acara Dies Natalis ke 68 UI pada Jumat lalu.
"Jadi mahasiswa UI yang mau kasih kartu kuning atau demo, harus sudah dapat kuliah Pengantar Teori Ekonomi Makro," kata Sri Mulyani di Auditorium FEB UI, Depok, Senin (5/2/2018).
Menurut Sri Mulyani jika mahasiswa tersebut sudah mendapatkan kuliah ekonomi makro dapat mengetahui soal kondisi ekonomi.
"Kalau sudah dapat pengantar makro ekonomi baru demo ya. Kalau belum terus demonya salah itu malu-maluin, jangan bilang pernah diajar saya," imbuh Sri Mulyani.
Mendagri Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tidak menghormati Presiden Joko Widodo.
"Tindakan seorang mahasiswa UI yang demonstratif sangat tidak menghormati acara resmi UI, dan menghormati Presiden RI yang hadir memberikan penghormatan kepada Keluarga besar UI," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (3/2).
Tjahjo menegaskan, kehadiran Jokowi di kampus UI dan memberikan sambutan adalah bentuk penghormatan dan penghargaan kepada civitas akademika UI.
Mensos Idrus Marham
Menteri Sosial Idrus Marham memastikan pihaknya akan mengirim perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ke Asmat, Papua. Namun, dia belum menjadwalkan waktu keberangkatan mereka.
Rencana ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo mengirim Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa ke Asmat. Zaadit adalah mahasiswa Fisika FMIPA UI yang mengacungkan 'kartu kuning' saat Presiden Jokowi meresmikan Forum Kebangsaan pada beberapa waktu lalu.
"Bagaimana kita berbicara soal Papua kalau kita tidak pernah ke Papua? Bagaimana kita berbicara tentang Aceh kalau tidak pernah ke Aceh?" kata Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Menko PMK Puan Maharani
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendukung rencana tersebut.
"Seperti Presiden sampaikan, mungkin ada baiknya juga teman-teman BEM ini melihat langsung wilayah-wilayah tersebut. Mereka harus melihat banyak sekali persoalan di Indonesia ini yang harus dilakukan bersama-sama," ujar Puan di Wisma Atlet, Jl HBR Moetik, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2018).
Ia mempersilakan anggota BEM UI untuk mengunjungi Asmat. Puan menyebut tim-tim dari kementerian dan lembaga saat ini juga masih berada di sana.
"Silakan saja lihat ke Asmat, kita sudah bergotong royong datang ke sana bahkan sudah sampai sekarang tim-tim dari kementerian dan lembaga masih ada di sana untuk memperbaiki," kata Puan.
"Sebagai mahasiswa tentu saja harus bisa melihat caranya apa secara langsung. Saat ini kan semua kementerian lembaga termasuk TNI, Polri juga sudah pergi ke Asmat untuk melihat secara langsung," imbuhnya.
Puan menyebut 90% perangkat negara sudah hadir di Asmat. Mereka di sana untuk memperbaiki infrastruktur yang ada di Asmat.
"90% negara sudah hadir di sana dengan semua kementerian dan lembaga datang ke sana memperbaiki jalan, jembatan rakyat dan lain-lain," tutur Puan.
Kartu kuning untuk Jokowi
Sebelumnya, Ketua BEM UI Zaadat Taqwa terpaksa diamankan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Jokowi menghadiri Dies Natalis ke-68 UI di Balairung, Depok, Jumat (2/2/2018) pagi.
Zaadat mengacungkan buku berwarna kuning usai Presiden Jokowi menyampaikan pidato mengenai perkembangan global serta tantangan yang harus dipenuhi lembaga pendidikan. Ia juga meniup peluit.
"Kita memang ngasih peringatan buat Jokowi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa yang sedang terjadi," kata Zaadit.
Usai peristiwa itu, Zaadit mengatakan, ada tiga isu utama yang menjadi sorotan BEM UI. Pertama, adalah gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua, yang kini sudah menewaskan puluhan orang.
Kedua, adalah rencana pemerintah mengangkat penjabat gubernur dari Polri/TNI. Langkah ini dinilai bisa membuat polri/TNI tak netral dalam Pilkada.
Ketiga, BEM UI juga menyoroti adanya draft peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa). Aturan baru itu dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa. (Kinanti Senja)
-
World Water Forum, Jokowi Tekankan Pentingnya Kolaborasi Bagi Kemakmuran Dunia Peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia. Bank Dunia memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen hingga tahun 2050
-
Dibuka Jokowi, Forum Air Sedunia Resmi Dimulai Presiden mengatakan dengan air yang memiliki nilai budaya bagi masyarakat Indonesia, maka tahun ini Forum Air Indonesia ke-10 yang diselenggarakan di Bali, bertema “Air Bagi Kemakmuran Bersama”
-
Gus Halim Dampingi Presiden Jokowi Jamu Pemimpin dan Delegasi KTT WWF ke-10 di Bali Jamuan makan malam ini berlangsung di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Badung, Bali, pada Minggu (19/5/2024).
-
Diresmikan Jokowi, Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya Hadirkan Sejumlah Manfaat Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident
-
Jokowi Perintahkan Respons Cepat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Berdasarkan keterangan BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi