
Jakarta, MERDEKANEWS -Pemerintah daerah sebaiknya memperbanyak pembangunan biopori agar efektif meminimalisir banjir dibandingkan dengan membangun DAM atau bendungan. Biopori dibuat untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menhut) Siti Nurbaya usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara Jakarta, Senin (5/2/2018).
Menhut mengatakan, tingginya curah hujan belakangan ini dan minimnya daerah resapan menjadi faktor utama bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Jabar hingga Jakarta.
"Di Puncak, itu di atasnya, dan di dataran. Dari semua ini, vegetasi tanamannya, yang berkarakter hutan, itu padat, hanya 13 persen. Jadi tidak terbayangkan deh. Terjadi erosi," ujar Siti.
Sementara longsor yang terjadi di beberapa wilayah Bogor, menurut Siti, dipengaruhi oleh tingginya tingkat curah hujan. Curah hujan di wilayah Bogor lebih besar dari daerah di Timur Indonesia. Karena itu, turut mempengaruhi datangnya banjir dari wilayah Bogor menuju Jakarta.
“Dari penelitian para pihak, bahwa banjir Jakarta, yang datang dari sini itu 24 persen. Sebanyak 27 persen dari kali Pesanggrahan, Angke, Krukut, gitu. Jadi itu simultan dengan semuanya. Oleh karena itu, tim KLHK sedang turun untuk mengawasi ini," imbuhnya.
Saat ini, menurut Siti, pemerintah juga tengah mengawasi perkembangan meningkatnya debit air Sungai Ciliwung yang melintasi Bogor hingga Jakarta.
Kementerian LHK pun menyiapkan pos pengawasan air sungai di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.
Siti menyarankan agar pemerintah daerah memperbanyak pembangunan biopori agar efektif meminimalisir banjir dibandingkan dengan membangun DAM atau bendungan.
"Kami sarankan daerah banyak bikin biopori. Ketimbang bikin dam-dam di atas, pengaruhnya tidak lebih tinggi dibandingkan biopori. Itu perbedaannya 4 atau 6 kali lah. Jadi bagusnya biopori. Ini masalah lingkungan kan masalah bersama. Kementerian juga berjaga-jaga," tegas Siti.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang berkepanjangan di kawasan Puncak. Bogor, Jawa Barat, menyebabkan terjadinya tanah longsor pada hari ini. Menurut data sementara, terdapat empat titik longsoran, yaitu di sekitar Atta'awun, Widuri, Grand Hill, dan Riung Gunung. Longsoran tersebut menutup jalan dan terdapat beberapa tiang listrik roboh serta pohon tumbang.Dua orang dinyatakan meninggal dunia, empat orang di kawasan ruing gunung masih dilakukan pencarian, tiga orang korban selamat
(Hadrian)
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan
-
Wujudkan Swasembada Pangan, Produktivitas Transmigran Bakal Digenjot Wujudkan Swasembada Pangan, Produktivitas Transmigran Bakal Digenjot