Jakarta, MERDEKANEWS - Banyak teori tentang siapa gerangan sosok Dilan yang digambarkan Pidi Baiq dalam novelnya yang belakangan diadaptasi ke layar lebar. Ada foto-foto menyebar yang diduga sosok asli Dilan dan Milea, ada pula yang beranggapan Dilan adalah Pidi Baiq sendiri.
Pidi Baiq akhirnya buka mulut soal identitas Dilan dalam rangkaian cuitan di Twitter, Senin (5/2/2018).
Menurut Pidi Baiq, dia sudah membuat perjanjian dengan Dilan yang asli sebelum menulis novel. Isi perjanjian itu adalah untuk tidak mengungkapkan siapa jati diri Dilan dan Milea yang sebenarnya.
"Sblm novelnya sy bikin, sy sdh membuat perjanjian dg Dilan sebenarnya yg minta jati dirinya tdk diungkap. Begitu jg dg Milea Adnan Hussain. Sy tdk akan melanggar janji, sedangkan kamu hanya menduga2. Ini diperlukan dan dilakukan dg tujuan yg baik, demi kenyamanan keluarga mereka," tulis Pidi di akun @pidibaiq.
@pidibaiq: Sblm novelnya sy bikin, sy sdh membuat perjanjian dg Dilan sebenarnya yg minta jati dirinya tdk diungkap. Begitu jg dg Milea Adnan Hussain. Sy tdk akan melanggar janji, sedangkan kamu hanya menduga2. Ini diperlukan dan dilakukan dg tujuan yg baik, demi kenyamanan keluarga mereka.
"Sudahlah. Mari kita hargai. Biarkan menjadi rahasia, yang penting kita tau bagaimana ceritanya dan mengambil pelajaran dari itu jika ada. Saya tidak akan melanggar perjanjian. sampai mereka memberi saya izin untuk mengungkap siapakah Dilan dan Milea sebenarnya."
"Saya jg mengharagai beberapa kajian yg berusaha mengungkap siapakah Dilan dan Mila sebenarnya, baik itu melalui kata-kata, gambar maupun video, tetapi sesungguhnya mereka hanya bisa menduga2 saja, demi meraih tujuannya masing2 yg saya tdk tau itu apa, Dan kemudian saya ketawa."
Pada akhirnya, penggemar dibiarkan untuk tetap menduga-duga saja karena Pidi tidak diizinkan untuk membeberkan identitas asli dua karakter yang diperankan Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla di film "Dilan".
Tidak hanya itu, orang-orang yang juga terlibat di dalam novel Dilan juga enggah mengungkap jati diri mereka.
"Demi menjaga perjanjian itu, beberapa org yg terlibat di dlm novel Dilan pun sdh sepakat untuk tdk mengungkap jati dirinya. Bahwa kemudian ada sebagian org yg mengatakan dirinya adlh Piyan atau Anhar dll melalui sosmed mrk sendiri, sesungguhnya mrk hanya pandai mengaku2 saja."
Meski demikian, Pidi Baiq tetap menghargai berbagai kajian yang berusaha mengulik siapa gerangan Dilan dan Milea.
"Demikian yg terpaksa hrs sy katakan, sehubungan dg maraknya kajian melalui berbagai media yg menduga2 siapakah Dilan dan Milea sebenarnya, siapakah Piyan, Anhar atau Wati sebenarnya. Tetapi tetap sy ucapkan terimakasih krn sdh membuat dunia menjadi rame oleh apa yg dilakukannya."
Terakhir, Pidi Baiq berpesan agar orang-orang tidak mengikuti segala perilaku buruk Dilan.
"Dan jangan pernah ditiru apa-apa yang buruk dari Dilan. Dia sendiri mengaku lebih banyak melakukan kesalahan dan keburukan yang perlu dimaafkan. Tetapi saya lbh suka mengadili diri sendiri daripada mengadili orang lain. Hanya Allah Yang Maha Suci. Hanya Allah Yang Maha Benar."
(Lintang Anindita)
-
Daya Saing Meningkat Karena Gas Murah, Kemenperin Heran Amanat Perpres HGBT Industri Tidak Dilanjutkan Total nilai HGBT yang dikeluarkan termasuk untuk listrik dari 2021 hingga 2023 sebesar Rp51,04 Triliun. Sedangkan nilai tambahnya bagi perekonomian nasional sebesar Rp157,20 Triliun, atau meningkat hampir tiga kali lipat
-
Bedah Buku dan Diskusi "Kualitas Hidup dan Pembangunan Berkeadilan" Kapabilitas orang per orang harus dikaitkan dengan ekonomi politik. Jika dikaitkan dengan kejadian sekarang ini, maka kapabilitas harus dikaitkan dengan moral, etik dan demokrasi
-
Kasus Penyitaan Ponsel, Polda Metro Jaya Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Aiman Witjaksono Penyidik melalui tim advokasi bidang hukum siap untuk menghadapi gugatan
-
Jadi Hakim Konstitusi, Arsul Sani Bertekad Kembalikan Kepercayaan Publik Terhadap MK Arsul menegaskan dirinya akan memegang kuat prinsip independensi dan imparsialitas
-
Mediasi Tak Menemukan Titik Temu, Gugatan Terhadap KPU Dilanjutkan Sidang mediasi terkait dengan gugatan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh Tim Kuasa Hukum yang tergabung dalam Front Pengacara Pejuang Demokrasi, HAM, dan Anti KKN masih belum menemukan titik temu.