merdekanews.co
Senin, 05 Februari 2018 - 09:00 WIB

Tahun Politik, Bos BTN Ramalkan Daya Beli Properti Menguat

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Direktur Utama BTN Maryono

Jakarta, MERDEKANEWS - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) pasang target kredit baru Rp5 triliun dalam ajang Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 di Jakarta, 3-11 Februari 2018. Targetnya meningkat lantaran diprediksi daya beli juga naik.

"Saya memprediksikan sektor properti pada tahun ini akan mengalami kontraksi positif sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, gelaran Pilkada serentak, persiapan Pilpres pada tahun depan, hingga ajang Asian Games diprediksi akan memberi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi," kata Direktur utama BTN, Maryono di Jakarta, Minggu (4/2/2018).

Maryono berpendapat, dengan perbaikan ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki rumah. "Saat ini pun angka permintaan rumah masih tinggi atau mencapai lebih dari 11 juta unit. Dengan adanya peningkatan daya beli pada tahun ini dibarengi dengan berbagai promosi yang kami berikan, Bank BTN optimistis akan mencetak kredit baru senilai Rp5 triliun dari IPEX 2018," jelas Maryono.

Maryono memastikan, pesta perumahan tahunan akan meningkatkan kinerja perseroan, sejalan dengan prediksi perbaikan sektor properti pada 2018. Karena, adanya pesta demokrasi serentak hingga gelaran Asian Games Keyakinan tersebut ditopang berbagai promosi menarik yang ditawarkan pada IPEX 2018 dan proyeksi kembali berkontraksinya sektor properti karena perbaikan ekonomi tahun ini. Serta angka permintaan hunian yang masih tinggi.

Adapun, IPEX 2018 merupakan pameran yang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Bank BTN pada 9 Februari mendatang.

Dalam pesta perumahan tahunan Bank BTN yang berkode emiten BBTN, digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), terdapat 868 proyek perumahan dari 152 pengembang di Indonesia.

Proyek-proyek perumahan tersebut tersebar di berbagai daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dari ratusan proyek perumahan tersebut, sebanyak 60 persen merupakan unit hunian horizontal sementara sisanya vertikal dengan harga jual mulai Rp130 juta hingga Rp5 miliar.

Untuk memiliki hunian-hunian yang ditawarkan dalam IPEX 2018, Bank BTN menawarkan berbagai promosi menarik.

Untuk skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Non-Subsidi, emiten bersandi saham BBTN ini memberikan promo suku bunga subsidi pengembang sebesar 4,68% fixed 1 tahun.

Bank BTN juga menyediakan fasilitas uang muka ringan mulai dari 5% untuk KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Non-Subsidi. Berbagai promosi menarik yang juga bisa dinikmati pengunjung dari pameran tahunan ini yakni bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, bebas biaya appraisal, dan diskon asuransi jiwa.

Masyarakat juga bisa membeli rumah yang ditawarkan dalam ajang ini menggunakan skema KPR Subsidi dengan bunga hanya sebesar 5% fixed selama jangka waktu kredit, uang muka mulai satu persen, diskon biaya provisi sebesar 50 persen, dan bebas biaya untuk laporan pemeriksaan akhir.

Maryono menjelaskan, dalam IPEX 2018, perseroan juga meluncurkan produk KPR Zero untuk memudahkan masyarakat Indonesia memiliki rumah.

Melalui produk yang merupakan rebranding dari KPR Easy Payment tersebut, debitur hanya membayar cicilan bunga KPR dengan grace period pokok selama 2 tahun. KPR Zero juga menawarkan pembebasan pembayaran beban pokok. "Dengan fasilitas yang kami tawarkan ini, kami berharap akan semakin banyak menjangkau masyarakat memiliki rumah dengan harga dan skema terjangkau," tutur Maryono.

Sampai akhir 2017, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan sekitar Rp140 triliun (unaudited) atau naik 20,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp116,54 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah pun, hingga akhir tahun lalu, Bank BTN telah menyalurkan kredit sekitar Rp71,34 triliun untuk 666.806 unit rumah. Realisasi tersebut tercatat mencapai 100,12 persen atau melebihi target Bank BTN pada 2017 sebesar 666.000 rumah.

  (Setyaki Purnomo)