merdekanews.co
Rabu, 28 September 2022 - 15:38 WIB

BUMN ID FOOD Kembangkan Ekosistem Rantai Pasok Nelayan

Iwan P - merdekanews.co
Dirut Frans Marganda pada kesempatan Workshop Blue Agenda Rose to Ocean 20 bersama Kemenkomarves di Jakarta.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Holding pangan ID FOOD berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengembangkan blue economy dan blue food melalui lini bisnis sektor Perikanan.

Hal ini dikatakan Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam mendukung Indonesia sebagai negara maritim yang tangguh dan unggul, BUMN Holding Pangan ID FOOD turut mengembangkan ekosistem rantai pasok nelayan sinergi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Kementerian teknis terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Frans menyebut BUMN Pangan ID FOOD melalui Anggota Holding sektor Perikanan yakni PT Perikanan Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan ekosistem rantai pasok nelayan dari wilayah operasional yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ekosistem rantai pasok nelayan ini bertujuan selain memberdayakan nelayan untuk meningkatkan produksi hasil laut juga dapat menjaga pasokan kebutuhan komoditas ikan dan kesejahteraan nelayan,” Terang Frans pada kesempatan Workshop Blue Agenda Rose to Ocean 20 bersama Kemenkomarves di Jakarta.

Ekosistem rantai pasok nelayan ini lanjut Frans, meliputi hulu hilir integrasi perikanan mulai dari penyediaan fasilitas pendukung untuk para nelayan seperti penyediaan layanan BBM kapal nelayan, dok kapal dan bengkel untuk kapal nelayan, penyediaan es dan cold storage untuk penyimpanan ikan.

Menurut Frans, hal ini pun sejalan dengan yang diamanahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk
membangun ekosistem perikanan dan mendorong BUMN seperti Perindo Member of ID FOOD, Himbara untuk terlibat dalam ekosistem perikanan. Menteri Erick pun mengatakan nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa.

Selain itu pada ekosistem rantai pasok nelayan ini juga akan dikembangkan Sistem Resi Gudang (SRG) Perikanan dan teknologi digitalisasi hingga pendanaan untuk nelayan kerja sama dengan Himbara termasuk perlindungan Asuransinya untuk nelayan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan
Sebagai negara maritim, ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan yaitu sekitar 75% wilayah kita tertutup air laut, dan Indonesia memiliki 17.500 pulau dengan garis pantai sekitar 108.000 km.  Menurutnya, dengan segala berkah tersebut, Indonesia memiliki banyak potensi.

“Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam mengambil tindakan untuk melindungi, mengelola, dan memulihkan sumber daya alam secara berkelanjutan, mengembangkan ekonomi kita ke tahap ekonomi biru. Dengan berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Indonesia berkomitmen dan mendukung kerja sama strategis dalam Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional,”Jelas Menko Luhut secara Daring disampaikan pada kegiatan Workshop Blue Agenda Rose to Ocean 20.

Menteri Luhut kemudian menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Indonesia di G20 dapat membantu mewujudkan hal tersebut baik bagi Indonesia maupun dunia. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia berjanji untuk menciptakan laut yang sehat dan berkelanjutan. Dia percaya dengan kemitraan tersebut, dunia dapat pulih bersama, pulih lebih kuat untuk laut berkelanjutan dan pertumbuhan biru.

“Kami mengundang dukungan nyata dan kolaborasi dari Anda untuk laut kita yang sehat dan berkelanjutan sekarang dan di masa depan.  Dukungan ini juga dapat menjadi peluang untuk mendukung aksi bersama G20, khususnya Ocean20 dengan negara-negara kecil dan berkembang lainnya,” Ujar Menko Luhut.

(Iwan P)