merdekanews.co
Senin, 10 April 2023 - 14:49 WIB

Hasil Konkret Penugasan Gula dan Pentingnya Keseimbangan Kemitraan Petani

Hadi Siswo - merdekanews.co
Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si Sosiolog sekaligus Komisaris Independen PT RNI (Persero)/ ID FOOD

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kurun waktu sepekan terakhir sejak kedatangan gula yang dilaksanakan BUMN Holding Pangan ID FOOD dan telah dilakukan bongkar muat beberapa hari lalu di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta [1/4/2023], berdampak efektif terhadap intervensi harga gula dipasaran yang mulai turun.

Hasil konkret ini berdasarkan data yang diolah ID FOOD dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional https://www.bi.go.id/hargapangan dengan adanya penurunan harga gula dari harga Rp.15.150,- menjadi Rp.15.050,- (periode 30 Maret - 6 April 2023).

Komisaris Independen PT RNI (Persero)/ ID FOOD Arie Sujito mengatakan disamping merealisasikan penugasan gula, perlu keseimbangan antara penugasan pemerintah dengan program kemitraan petani secara berkelanjutan yang memproduksi komoditas gula lokal.

“Kemitraan itu penting, ID FOOD sedang berupaya untuk terus memperkuat jaringan kemitraan sebagai pilar strategis industri gula,”jelasnya.

Lebih lanjut Arie mengatakan bahwa pentingnya kemitraan dengan petani, karena petani khususnya petani tebu merupakan subjek penting didalam industri gula, dan tebu sebagai bahan dasar Industri gula membutuhkan partisipasi dari petani yang terorganisir melalui penyesuaian agenda-agenda yang strategis yang dilakukan pemerintah maupun BUMN Pangan ID FOOD yang diberikan mandat dari pemerintah untuk penyelenggaraan gula maupun pangan secara nasional.

Atas dasar itu, upaya untuk meningkatkan kualitas kemitraan terus menjaga kualitas produksi petani tebu melalui pembinaan, pendampingan dan komitmen yang lain agar petani memiliki ikatan yang kuat bersama ID FOOD.

“Tantangan ini akan memberi pesan penting kepada publik bahwa kita perlu optimis untuk merespon soliditas ini sebagai salah satu pilar dalam penguatan pangan ke depan,”tegasnya.

Menurutnya kemitraan petani dirancang untuk menciptakan ekualitas dan paradigma baru yang didorong oleh negara untuk menciptakan fairness dalam memenuhi hak pemangku kepentingan.

“Program kemitraan petani dengan melibatkan BUMDes dapat menjadikan masyarakat petani  sebagai subjek strategis dan untuk mewujudkan kesejahteraan petani,” jelas Arie.

Pendekatan kemitraan selama ini telah berhasil mendorong pemberdayaan  petani, BUMDes dan produktivitas industri gula yang satu sama lain bisa saling menopang.

Tantangan lainnya adalah bagaimana memperkuat kemitraan supaya tujuan kesejahteraan bersama petani, BUMDes dan pabrik gula akan bersinergi, dan menjadi bagian dari cita–cita nasional kita sekaligus berkontribusi mendorong kedaulatan pangan khususnya industri gula  yang ditopang oleh produktivitas petani tebu.

Program kemitraan petani dengan pendekatan empowerment dapat menjadikan masyarakat petani sebagai subjek strategis dan untuk kesejahteraan petani.

“Mari dudukkan kemitraan petani pada value sesungguhnya dengan mengoptimalkan interaksi dengan para petani, peningkatan pemberdayaan, desain implementatif masyarakat petani kepada yang belum bergabung,”pungkasnya. 

Semua memiliki komitmen menjaga kemitraan sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas industri gula maupun pertanian dengan cara positif, memperkuat kemitraan dengan dialog pemberdayaan yang menjadikan petani sebagai subjek, desa sebagai subjek yang tujuannya untuk mencapai kesejahteraan petani.

Menanggapi adanya krisis pangan global, perlu segera direspon melalui agenda pangan nasional dan ID FOOD memiliki peran strategis untuk mendukung pemerintah.

“Pembenahan di level manajerial, kapasitas jaringan dan SDM terus dilakukan, upaya-upaya inisiatif strategis yang dilakukan pada level pabrik gula yang dikelola anak perusahaan dapat mendorong mereka menjadi bagian dan berperan dalam penyelenggaraan penguatan pangan kedepan,” pungkasnya lagi.

Seperti diketahui, sesuai penugasan pemerintah, ID FOOD akan merealisasikan penugasan pengadaan gula memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak 107.900 ton yang dilakukan secara bertahap untuk HBKN 2023.

Rencananya kedatangan pengadaan gula ini akan terlaksana di tiga titik wilayah, diantaranya Jakarta, Surabaya dan Medan. Perdana kedatangan yang merupakan bagian dari pengadaan 32.500 ton telah dilakukan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

(Hadi Siswo)