merdekanews.co
Senin, 29 Januari 2018 - 10:13 WIB

Apartemen dan Perkantoran Bangun Terus, Pembelinya Nol

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Konsultan properti internasional, Cushman & Wakefield, mengingatkan derasnya pertumbuhan apartemen di kawasan Jabodetabek. Sementara harga stagnan karena daya beli belum pulih.

Rilis Cushman & Wakefield, Jakarta, Minggu (28/1/2018), menyatakan, sebanyak 18 proyek kondominium atau apartemen di kawasan Jabodetabek, diselesaikan selama kuartal IV-2017. Terjadi pertambahan 13.484 unit apartemen baru, atau meningkat 6,2% dibandingkan total unit apartemen pada kuartal sebelumnya.

Dilaporkan pula, terdapat peluncuran proyek baru yang tertunda. Di mana, pengembang ingin memulainya di tahun ini. Sementara permintaan untuk apartemen yang terbangun, terus menurun. Tingkat penjualan rata-rata hanya 58,4%. Serupa dengan stagnannya pertumbuhan harga apartemen, penyewaan kawasan perkantoran terus tertekan. Diperkirakan, tingkat keterisian di tahun ini, menurun signifikan dibandingkan 2017. Padahal, biaya perawatan diperkirakan bakal meningkat kuartal IV-2018.

Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyoroti kelebihan pasokan dalam perkantoran dan apartemen di kawasan DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya yang dinilai dapat mengakibatkan dinamika pada sektor properti pada tahun 2018. "Situasi kelebihan pasokan di perkantoran dan residensial bertingkat terus menempatkan tekanan terhadap penyewaan dan tingkat harga sepanjang 2018," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.

Ferry mengungkapkan, sektor perkantoran diprediksi akan banyak dipenuhi aktivitas dan relokasi yang dilakukan pelaku usaha semacam bidang e-commerce.

Selain itu, ujar dia, dalam sektor residensial, ke depannya apartemen atau perumahan menengah ke bawah akan tetap mendominasi keseluruhan penjualan sektor ini.

Sementara untuk perhotelan, ia berpendapat bahwa meski tahun 2017 tidak menunjukkan kinerja yang hebat, tetapi pada 2018, diperkirakan akan lebih bergairah dengan adanya penyelenggaraan ajang seperti Asian Games dan tahun politik jelang Pemilu 2019.

  (Setyaki Purnomo)