merdekanews.co
Selasa, 01 Maret 2022 - 21:11 WIB

Tingkatkan Bauran Energi Baru Terbarukan, PLN Gandeng Sang Hyang Seri dan Perum Perhutani

Hadi Siswo - merdekanews.co
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilaksanakan di Kementerian BUMN pada Selasa (1/3).

Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Sang
Hyang Seri (SHS) dan Perum Perhutani untuk pemenuhan kebutuhan biomassa.

Hal ini dalam rangka
mendukung program cofiring pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) demi meningkatkan bauran energi
baru terbarukan (EBT).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU)
dan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilaksanakan di Kementerian BUMN pada Selasa (1/3).

MoU antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Direktur Utama SHS Maryono
membahas tentang pemanfaatan limbah sekam padi menjadi produk pelet biomassa sebagai bahan
bakar program cofiring PLTU milik PLN.

Sementara itu, PKS antara anak perusahaan PLN, PT
Pembangkitan Jawa-Bali dan PT Indonesia Power dengan Perum Perhutani membahas tentang)
penyediaan biomasa dari hutan tanaman energi (serbuk kayu) untuk PLTU Rembang dan PLTU
Pelabuhan Ratu milik PLN.

Penandatanganan MoU dan PKS tersebut disaksikan langsung oleh Wakil
Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury. Sinergi ketiga BUMN ini menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam
mempercepat transisi energi hijau dan mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.

Pahala, mengapresiasi sinergi ketiga BUMN dalam meningkatkan bauran energi bersih untuk
mendukung operasional pembangkit PLN. "Khusus bentuk kerjasama antara PLN dengan Perhutani sudah menjadi sebuah kerjasama untuk
melakukan supply agreement, dan pada saat ini akan dimanfaatkan di dua pembangkit dengan total
penyediaan sebesar 25ribu ton untuk biomassa pada tahap awal. Harapan kita nanti kedepannya, biomassa bisa menyediakan sampai 10juta Ton dan ini kita harapkan bisa dilakukan dalam 5 sampai 7
tahun mendatang,” ujar Pahala.

Sinergi tiga BUMN ini merupakan percontohan yang harapannya dikemudian hari bisa mendorong
semua pihak bisa saling bekerjasama dalam mencapai target pengurangan emisi karbon,” lanjutnya.

Menurut Pahala, kerja sama ini bisa memberikan sisi positif bagi ketiga BUMN dari sisi reveneu. Selama ini sekam padi milik SHS menjadi waste, dengan adanya pemanfaatan sekam padi menjadi
produk cofiring maka bisa menambah pendapatan perusahaan. "Begitu pula di Perhutani, dengan kerja sama ini memperluas bidang Perhutani dalam pengelolaan
hutan dan bisa meningkatkan pendapatan. Sedangkan dari sisi PLN juga bisa mengantongi
penghematan dari sisi pengadaan bahan baku PLTU melalui program ini," tambah Pahala.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah mencanangkan program
transformasi dalam rangka peningkatan bauran EBT, salah satunya melalui program cofiring PLTU
dengan mengurangi penggunaan batu bara dan mengganti sebagian kebutuhan bahan bakar
pembangkit dengan biomassa.

"Cofiring pada PLTU merupakan salah satu upaya PLN untuk mendukung capaian target EBT sebesar
23 persen dalam bauran energi pada 2025 dan net zero emission pada tahun 2060," kata Darmawan.


Darmawan mengungkapkan, kebutuhan biomassa cofiring untuk seluruh PLTU sebesar 10,2 juta ton
per tahun pada 2025 dan tahun-tahun selanjutnya. Pemenuhan kebutuhan biomassa bisa berasal dari
limbah seperti pelet sekam padi sebagai produk dari Sang Hyang Seri maupun jenis tanaman energi
yang akan dipasok oleh Perhutani.

Dengan dijalinnya kerja sama dapat mensukseskan program cofiring, utamanya dari sisi penyediaan
biomassa dapat berjalan terus secara berkesinambungan dan industri biomassa berkembang di masa
depan. Tentunya dengan partisipasi dari Sang Hyang Seri maupun Perhutani berupa penambahan volume dan
areal pasokan untuk kebutuhan cofiring PLTU PLN, di mana PLN selaku pemilik PLTU dalam hal ini siap
menerima pasokan biomassa yang disediakan sesama BUMN.

Direktur Utama SHS Maryono mengungkapkan Sinergi BUMN yang disepakati hari ini merupakan
proses bisnis baru baik bagi PLN maupun Perhutani dan Sang Hyang Seri, di mana diharapkan
dukungan dari pihak pemerintah untuk kesuksesan program cofiring ini terutama dari sisi kebijakan
dan regulasi terkait penyediaan biomassa. Sumber energi biomassa yang berasal dari sekam padi berupa pelet sekam yang akan menjadi sumber
bahan bakar sangat besar potensinya di mana jumlahnya terus meningkat sejalan dengan
peningkatan program pemerintah dalam produksi pertanian.

"Untuk itu, PT SHS berkomitmen untuk mendukung program energi baru terbarukan melalui
pengembangan industri pelet sekam, karena SHS sendiri memiliki 14 pabrik beras yang tersebar
hampir diseluruh Indonesia" papar dia.

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan, pasar energi merupakan terobosan
pasar baru dalam bisnis kehutanan dan kepastian pasokan dalam jangka panjang merupakan faktor
yang krusial dalam melayani pasar energi. Sampai tahun 2021 telah dilakukan pengembangan hutan
tanaman energi seluas 31.136 Ha yang tersebar di 15 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani.

Perhutani berkomitmen untuk mengembangkan industri biomassa yang kompetitif dan sustainable
untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan dan memenuhi komitmen penurunan emisi
karbon. "Perhutani akan melanjutkan pembangunan hutan tanaman energi sesuai RJPP, membangung industri
biomassa, melakukan sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan industri pengolahan (skema PHPL dan
FSC), untuk memastikan sustainability pasokan biomassa dalam jangka panjang," tuturnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana
berharap kerja sama ini baru awal dari pengembangan biomassa di Indonesia. Ia mengapresiasi
langkah sinergi BUMN sebagai proyek percontohan. "Kami berharap ini bisa terus dilakukan dan skema yang dijalankan tiga BUMN ini bisa dipakai atau
dicontoh bagi pihak lain untuk pengembangan Biomassa. Saat ini, melalui sinergi ini kita semua
mampu menjawab kebutuhan cofiring di Jawa. Harapannya, skema yang sama juga bisa diterapkan di
seluruh Indonesia," ujar Dadan. 

(Hadi Siswo)





  • PLN Siagakan 1.124 SPKLU Tersebar untuk Para Pemudik PLN Siagakan 1.124 SPKLU Tersebar untuk Para Pemudik PLN bersama mitra telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 1.124 unit. Bahkan, khusus untuk jalur mudik utama seperti tol Trans Sumatra-Jawa akan ada tambahan 100 unit SPKLU