Jayapura, MERDEKANEWS - Uskup Keuskupan Agats, ibu kota Kabupaten Asmat Mgr Aloysius Murwito mengatakan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua masih rendah kualitasnya, khususnya dedikasi petugas di lapangan.
"Dalam kunjungan saya ke sejumlah kampung sering dijumpai petugas puskesmas pembantu tidak di tempat. Sementara hubungan antara kampung dan puskesmas jauh dan hanya bisa ditempuh dengan transportasi air," kata Aloysius ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Selasa (16/1/2018).
Foto: BBC
Aloysius mengatakan, tidak ada jalan darat di Asmat. Kebijakan yang bagus dari pimpinan daerah sering kurang maksimal dilaksanakan di kampung karena dedikasi petugas dan juga alat komunikasi yang amat kurang, katanya lagi.
"Belum ada jaringan komunikasi antarkampung dan pusat kampung kecuali dua pusat distrik," ujarnya lagi.
Menurutnya, makanan yang bergizi juga kurang, sayuran terbatas. Tidak setiap hari dapat ikan. Karena itu, gizi ibu kurang dan air susu ibu menjadi kurang kualitasnya. Anak-anak kena dampaknya, ujarnya.
"Di daerah Asmat ini saya kira sekitar 40 persen kondisi kesehatannya masih di bawah standar normal," ujarnya lagi.
Foto: BBC
Dia mengatakan, program imunisasi belum menjangkau setiap anak di kampung, kini terkena wabah campak menyerang anak-anak. Hal ini menandakan kondisi kesehatan semakin kritis.
Ia menuturkan, distrik-distrik yang dekat dengan pusat kabupaten, masyarakatnya nampak lebih sehat karena lebih mudah dapat uang dari penjualan ikan dan kesadaran akan hidup sehat lebih baik.
Tetapi, masyarakat yang hidup di kampung-kampung di pedalaman yang minim akses, lebih sulit dalam mengelola hidup sehat.
"Waktu saya pimpin ibadah hari Minggu lalu, di Ewer Dekat Agsts, nampak anak-anak lebih sehat dan ceria," ujarnya dikutip Antara.
Ia menambahkan, data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, dari 23 distrik yang ada, positif kena campak dengan jumlah jiwa sebanyak 471 anak, sedangkan anak yang meninggal karena campak sebanyak 59 orang.
(Kirana Izza)
-
Konsorsium Hutama Karya Menang Lelang, Trans Papua Senilai Rp3,3 Triliun Bakal Segera Dibangun Proyek ini akan memiliki masa konsesi selama 15 tahun yang terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 13 tahun masa pemeliharaan
-
Kapolda Jambi Pimpin Pemberangkatan 100 Personel Brimob untuk Tugas Operasi Amole di Papua Ini menunjukkan komitmen dan kesiapan Polda Jambi dalam mendukung operasi keamanan di wilayah Papua
-
Kronologi Adu Jotos Oknum TNI AL dan Brimob di Sorong Papua perkelahian tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman saat anggota Brimob Polda Papua Barat Daya ditegur oleh pihak TNI AL
-
Pesawat Wings Air Ditembak di Yahukimo Papua, Satu Anggota TNI Terluka Kami telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari awak pesawat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak mengenai untuk menindaklanjuti kasus ini dan mengejar pelaku penembakan
-
Pemuda Katolik Dukung Surat Rekomendasi MRP-PB Unsur Agama Katolik yang Dikeluarkan oleh Keuskupan Manokwari-Sorong Polemik terkait ditundanya pelantikan calon jadi (tetap) atas nama Maria Imaculata Saimar sebagai Anggota Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat (MRP-PB) periode 2023-2028 dari unsur agama Katolik mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, terutama Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik.