merdekanews.co
Senin, 15 Januari 2018 - 05:55 WIB

Ini Tidak Lebay, Stadion Utama GBK Mirip San Siro

Khairi Ataya - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terlihat mewah. Lapangan yang didirikan yang dibangun Bung Karno pada 1960 dan diresmikan pada 1962 telah selesai direnovasi.

Stadion olahraga terbesar di Asia Tenggara inilah yang menjadi saksi bisu penyelenggaraan Asian Games IV pada 1962 dan GANEFO Games pada 1963.

Kini, Stadion Utama Gelora Bung Karno juga dipersiapkan untuk menjadi arena utama penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. Jika dilihat dari fasilitas, stadion ini sekelas dengan San Siro di Italia.

Renovasi stadion utama yang pada masa lalu sering dipakai untuk gelaran umum, konser musik, hingga mobilisasi massa partai politik itu telah selesai secara keseluruhan.

Dinyatakan bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno kini telah memenuhi standar internasional sesuai aturan FIFA. Daya tampung Stadion Utama Gelora Bung Karno kini adalah 80.000 tempat duduk dengan kualitas kursi lebih bagus, yang terbagi dalam dua kategori, yaitu satu kursi tunggal dan kursi lipat yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi.

"Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga (mampu) menahan aksi vandalisme," kata Presiden Jokowi, dalam akun facebook-nya.

Salah satu persyaratan keselamatan dan keamanan sesuai standar FIFA itu adalah, jika kondisi kekacauan atau kedaruratan terjadi seluruh orang di dalam stadion ini harus sudah dapat keluar dari dalam stadion dalam waktu 15 menit sejak keputusan pengosongan stadion itu dinyatakan.

Hal ini penting, karena banyak pertandingan sepakbola dalam negeri yang masih diwarnai kerusuhan antar pendukung kesebelasan yang berlaga. Petugas pengamanan akan sangat terbantu dengan kondisi baru itu.

Hal lain adalah kualitas pencahayaan. Stadion ini akan diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. Ini tiga kali lebih terang dari sebelumnya, tapi 50 persen lebih hemat energi listrik, karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional.

Pencahayaan sesuai standar keperluan penyiaran televisi profesional-digital dan foto berita internasional menjadi salah satu keharusan. Pemirsa televisi di seluruh dunia akan lebih mampu menikmati pertandingan yang digelar, juga para pembaca berita cetak ataupun media dalam jaringan.

"Dari segi pencahayaan, ini salah satu yang terbaik di dunia saat ini," kata Jokowi.

  (Khairi Ataya)