Pekanbaru, MERDEKANEWS – Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil tentu menutup semua celah kecurangan. Namun, kepintaran saja tidak cukup sebagai seorang yang bekerja untuk negara.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengharapkan pegawai yang akan diterima juga berintegritas dan berkomitmen tinggi.
Harapan tersebut diungkapkan Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih saat SKD CPNS Kementerian PANRB, di Kantor Regional BKN XII Pekanbaru, Sabtu (18/09). “Yang kami butuhkan adalah pegawai yang tidak hanya pintar, tapi juga berintegritas, akuntabilitas, dan punya komitmen tinggi terhadap organisasi,” ungkapnya.
Sri menilai, generasi saat ini memang bisa dibilang pintar dalam sejumlah bidang. Namun, kepintaran akademis saja tidak bisa menjadi tolok ukur manakala perliakunya tidak sesuai norma. Tak hanya itu, ia juga membutuhkan individu yang memiliki target kerja sebagai pegawai negeri sipil. Hal ini nantinya akan terlihat pada skor tes karakteristik pribadi dan tes wawasan kebangsaan.
Tes karakteristik pribadi atau TKP bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan implementasinya. Hal yang dinilai adalah keramahan dengan tujuan untuk pelayanan publik. Peserta juga dinilai dalam kemampuannya memperluas jaringan kerja.
Soal-soal dalam TKP juga dapat menilai sosial budaya, penerapan teknologi informasi, serta profesionalisme. Selain itu juga mengandung nilai anti-radikalisme dengan tujuan menjaring informasi peserta tentang anti-radikalisme, kecenderungan bersikap dan bertindak saat menghadapi stimulus dengan beberapa alternative situasi.
Sementara pada tes wawasan kebangsaan atau TWK, adalah mengukur pengetahuan tentang nasionalisme dan integritas. Peserta juga dinilai dari sisi bela negara, dan pengetahuannya mengenai pilar negara. Tujuannya adalah mewujudkan kepentingan nasional, ketangguhan, peran aktif dalam bela negara, serta pemahaman tentang nilai Pancasila, UUD 1945, hingga Bhinneka Tunggal Ika.
Di lokasi tes Pekanbaru ini memang mengalami satu kendala dari server BKN pusat. Tes CPNS Kementerian PANRB yang awalnya pukul 10.30 WIB, mundur menjadi 13.00 WIB. Namun kendala tersebut segera diselesaikan tanpa ada hambatan lain.
Sedianya ada 86 peserta yang terjadwal pada hari ini, terbagi menjadi sesi dua dan sesi tiga. Tetapi pada sesi dua, enam orang tidak hadir, dan satu orang positif Covid-19. Nantinya peserta yang positif Covid-19 akan dilakukan penjadwalan ulang. Sementara pada sesi tiga, delapan orang tidak hadir. Mereka yang tidak hadir tanpa keterangan dinyatakan gugur.
Sri juga memberikan sedikit tips untuk peserta yang akan melaksanakan tes berikutnya. “Peserta harus punya keyakinan, tenang, dan percaya diri untuk menjawab soal-soal yang _computerized_,” ungkap Sri.
Setiap jawaban memiliki poinnya sendiri. Untuk itu Sri mengatakan peserta harus memilah soal dengan baik, terutama pada soal yang tingkat kesulitannya tinggi. Peserta juga harus mempertimbangkan waktu pengerjaan soal. Waktu 100 menit disiapkan untuk mengerjakan 110 soal. “Jadi memang peserta diminta fokus, tidak bertanya. Karena soal setiap peserta berbeda,” pungkas Sri.
-
Menteri PANRB Dukung Penguatan Reformasi Birokrasi Perpusnas Menteri PANRB Dukung Penguatan Reformasi Birokrasi Perpusnas
-
Kawal Kualitas Inovasi, Kementerian PANRB Lakukan Uji Coba dan Pembobotan Instrument Evaluasi Kawal Kualitas Inovasi, Kementerian PANRB Lakukan Uji Coba dan Pembobotan Instrument Evaluasi
-
Menteri PANRB Bahas Progres Portal Nasional Bersama Wakil Menteri BUMN Kita akan menggunakan API dari layanan digital yang ada di kementerian-kementerian. Nah kita harapkan ada percepatan dari proses pembangunan portal dan penggunaan API ini
-
Bersama BRIN, Menteri PANRB Bahas Penguatan Talenta Unggul Indonesia pemerintah tengah fokus dalam peningkatan SDM dengan menempatkan putra putri terbaik bangsa di pemerintahan
-
Menteri PANRB dan Kepala OIKN Bahas Pemindahan ASN Hingga Digitalisasi di IKN ASN mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi ketika sudah berada di IKN, harus peka terhadap berbagai perubahan, mampu merespon segala peristiwa/kejadian yang di alami