merdekanews.co
Jumat, 06 Agustus 2021 - 11:23 WIB

Tumbuh 7 %, Muhidin Sebut Strategi Pemulihan Ekonomi Terbukti Efektif

Muh - merdekanews.co
Wakil Banggar DPR, Muhidin M Said

MERDEKANEWS -Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Muhidin M Said menyebut strategi pemulihan ekonomi terbukti efektif meningkatkan ekonomi nasional tumbuh 7,07 persen dikuartal dua tahun ini.

Muhidin pun mengapresiasi kerja keras tim ekonomi Presiden Jokowi dan Wapres, Maruf Amin yang berhasil membawa Indonesia keluar dari resesi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 

"Ekonomi tumbuhan 7,07 persen dikuartal dua ini menempatkan Indonesia keluar dari fase resesi ekonomi yang sudah berlangsung selama empat triwulan berturut-turut, di mana perekonomian Indonesia mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif akibat tekanan pandemi Covid-19," ujar Muhidin di Jakarta, Jumat (6/8) 

Politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi bersama tim ekonomi yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.

"Pulihnya kepercayaan publik terhadap ekonomi nasional tidak bisa dilepaskan dari gencarnya program vaksinasi secara nasional dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Kita perlu menjaga momentum ini karena kondisi perekonomian nasional sudah berada pada jalur pemulihan yang tepat," kata eks dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako ini. 
 
Lebih lanjut Muhidin menjelaskan, pencapaian ekonomi pada kuartal kedua tak lepas dari tangguhnya sektor UMKM yang mampu bertahan sebagai motor penggerak perekonomian. 

Hal ini bisa dilihat dari realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pada semester I telah mencapai Rp 143,14 triliun, atau 56,58 persen dari target Rp 253 triliun. 

“Hingga saat ini, Pemerintah telah menyalurkan KUR kepada 3,87 juta debitur dengan tingkat  non-performing loan (NPL), yang relative rendah pada level 0,88 persen,” paparnya.

Selain UMKM, kinerja eskpor juga ikut menopang ekonomi tumbuh 7,07 persen dikuartal kedua. Sejak 14 bulan terakhir, kinerja ekspor mencatatkan surplus pada neraca perdagangan sebesar USD 6,3 miliar pada kuartal II dan secara kumulatif sebesar USD 11,86 miliar sepanjang semester I 2021. 

“Peningkatan kinerja ekspor ini didorong oleh kenaikan volume dan harga komoditas utama, seperti batubara dan CPO. Begitu juga impor bahan baku dan barang modal juga menunjukkan peningkatan pada kuartal II yang menggambarkan perekonomian di sektor riil telah menuju perbaikan yang signifikan,” tuturnya.

Muhidin menyebut, strategi pemulihan ekonomi yang diambil Pemerintah Jokowi sudah sangat efektif meningkatkan laju ekonomi dikuartal dua tahun ini. 

Di mana kebijakan itu telah menjangkau ke lapisan masyarakat, baik dalam bentuk perlindungan sosial bagi masyarakat prasejahtera dan rentan, insentif perpajakan bagi dunia usaha, maupun bantuan bagi Pemerintah Daerah dan sektor-sektor tertentu yang mampu meminimalisir dampak pandemi yang masih terus berlangsung. 

Khusus insentif perpajakan, kata Muhidin, efekfitasnya dapat dilihat pada resiliensi dunia usaha untuk bertahan dan menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Selain itu, insentif perpajakan juga efektif meningkatkan konsumsi di beberapa sektor seperti otomotif, di mana angka penjualan mobil meningkat 28 persen pada semester 1 tahun ini.

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua sudah pada jalur yang tepat menuju pemulihan ekonomi nasional yang optimal  pada tahun 2021. Kami senantiasa  memantau dan mengawasi setiap kebijakan yang diambil Pemerintah sebagai mitra yang kritis dan solutif  dalam pembangunan negara dan bangsa,” pungkasnya. (Muh)