merdekanews.co
Jumat, 12 Januari 2018 - 01:58 WIB

Ketua DPR Sudah Ketok Palu

Agus Amsiong, Azis Tersingkir, Bamsoet Ketiban Duren

Ira Saqila - merdekanews.co
Agus Gumiwang (kiri), Bambang Soesatyo (tengah) dan Azis Syamsuddin.

Jakarta, MERDEKANEWS - Perebutan Ketua DPR pasca Setya Novanto dibui KPK berakhir. Adalah Bambang Soesatyo yang ketiban duren.

Bamsoet sudah direstui dan ditunjuk oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Terpilihnya Bamsoet mengubur mimpi Agus Gumiwang Kartasasmita dan Azis Syamsuddin.

"Agus amsiong, Azis tersingkir. Yang ketiban duren Bamsoet," ungkap kader Golkar yang namanya enggan disebutkan, Kamis, 11 Januari 2018.

Politikus Partai Golkar Ahmadi Noor Supit mengungkapkan, Airlangga Hartarto sudah menunjuk Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Dia adalah Bambang Soesatyo.

Supit yang merupakan mantan ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu awalnya hanya menyebutkan inisial.

"Sudah, sudah fixed. BS," katanya di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018) di sela-sela rapat pleno Fraksi PG.

Saat dikonfirmasi apakah BS itu adalah Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Ahmadi tidak menampiknya. "Namanya Bamsoet," tegasnya.

Dia mengatakan calon-calon ketua DPR juga sudah tahu jika Bamsoet yang dipilih. Hanya saja, kata Ahmadi, sampai saat ini belum ada pleno DPP PG yang memutuskan.

"Karena belum rapat saja. Tapi, secara non-formal semua calon sudah memberikan selamat. Itu sinyal kuat," jelas dia.

Dia mengatakan semua anggota punya kesempatan yang sama ditunjuk sebagai ketua DPR. Namun, tegas dia, Bamsoet bisa berkomunikasi dengan semua partai maupun lintas fraksi.

Wartawan Hobi Politik

Aktif di berbagai organisasi, ia terjun ke dunia pers, bisnis, dan politik. Namanya makin melambung saat menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar.

Dikutip dari Viva, Bambang Soesatyo biasa dipanggil Bamsoet atau BS ini lahir di Jakarta, 10 September 1962. Ia besar di keluarga tentara. Bambang menyelesaikan pendidikan dasar dan tinggi di Ibu Kota Jakarta.

Ia tercatat sebagai siswa SMA Negeri 14, Kramatjati, Jakarta Timur. Pada umur 19 tahun, Bambang masuk Akademi Accounting Jayabaya,Jakarta. Kemudian dia mengambil S1 di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta. Sementara S2-nya, dia selesaikan di IM Newport Indonesia, Amerika.

Sejak mahasiswa, Bambang terlibat aktif di berbagai organisasi. Seperti menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Akademi

Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemred Majalah Universitas Jayabaya, dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.

Bambang Soesatyo juga menjadi Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya, Wakil Sekjen PB HMI, Ikatan Pers Mahasiswa, serta Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia.

Karier profesionalnya dimulai sebagai wartawan pada umur 23 tahun. Bambang adalah wartawan Harian Umum Prioritas lalu pindah ke Majalah Vista. Kariernya menaik menjadi pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun.

Delapan tahun kemudian, dia sebagai komisaris PT Suara Irama Indah. Puncaknya, pada tahun 2004, Bambang  menjadi Direktur PT.Suara Rakyat Membangun sekaligus sebagai Pemiminpin Redaksi Suara Karya.

Kariernya terus merangkak. Pada tahun 2006, Bambang menjabat sebagai Direktur Independen PT SIMA,Tbk, dan setahun kemudian menjadi direktur Kodeco Timber.

Sementara keterlibatan Bambang Soesatyo di Partai Golkar dimulai sejak 1980 jadi aktivis AMPI. Bahkan ia telah menjadi calon anggota legislatif sejak  Orde Baru. Namun, baru Pemilu 2009, dia terpilih menjadi anggota DPR RI.

Saat menjadi anggota DPR, ia terlihat vokal saat menangani  kasus Bank Century. Saat itu, DPR mengajukan hak angket ke presiden soal kucuran dana talangan Century yang membengkak. Bambang sangat vokal karena menjadi salah satu panitia khusus Bank Centrury.

  (Ira Saqila)