Jakarta, MERDEKANEWS - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mendukung Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan tentang penghentian penenggelaman kapal asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing).
Wakil Ketua Umum Kadin di Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, mengatakan, kapal-kapal eks asing bisa dioptimalkan untuk membantu nelayan, ketimbang ditenggelamkan.
Kata dia, kebijakan penenggelaman kapal yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memang tidak sepenuhnya salah. Dengan harapan, langkah tegas tersebut bisa melahirkan efek jera terhadap penangkapan ikan secara ilegal. Namun, tidak perlu diperpanjang.
Yugi bilang, Kadin berharap agar pemerintah dapat memberikan kemudahan dalam proses penangkapan dan produksi komoditas perikanan. Kondisi saat ini, sektor industri perikanan kurang begitu kondusif. “Masih banyak nelayan yang mengeluhkan tentang kebijakan pemerintah. Ini tentu menghambat proses produksi,” ungkap Yugi di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Sebaiknya, lanjut dia, pemerintah dapat memetakan kebijakan yang proporsional dengan memperhatikan aspek ekologis dan ekonomis untuk keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan nasional.
Senada dengan Luhut, Yugi juga mengatakan bila nilai ekspor di sektor perikanan turun. Padahal sejak 2014, ekspornya mencapai 1,3 juta ton. Pada 2015, ekspor ikan mencapai 1,1 juta ton.
Sementara, ekspor produk perikanan 2016 hanya 1,07 ton, sedangkan tahun 2017 diperkirakan capaiannya relatif sama dengan tahun sebelumnya. “Ekspor produk perikanan Indonesia belum banyak mengalami perubahan, jumlahnya juga ternyata semakin turun dan ini merupakan dampak dari turunnya produksi," ungkap Yugi.
#SusiPudjiastuti#TenggelamkanKapal#LuhutPandjaitan#KadinIndonesia# (Setyaki Purnomo)
-
KADIN: Libur Lebaran Tak Ganggu Produktivitas Perusahaan Kebijakan WFH pada tanggal 16 dan 17 itu tidak wajib bagi dunia usaha, karena kita tidak ingin itu akan mengganggu produktivitas dunia usaha
-
Bukber Kadin Usung Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045 Kolaborasi menjadi hal yang penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045, dimana Indonesia mampu keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju dengan ekonomi terbesar ke-4.
-
Kadin Dorong Penggunaan TKDN untuk Kemandirian Alkes yang Berkesinambungan Melalui penerapan TKDN secara konsisten, maka ekosistem industri alkes akan terbangun secara otomatis, dan efek berganda di rantai pasok industri alkes akan segera terbentuk melalui terbentuknya industri pendukung industri alkes
-
Pemerintah Gandeng Kadin Kembangkan Model Link and Match SMK dan Industri Pariwisata Tujuan dari kebijakan ini adalah memfasilitasi kerjasama yang kuat antara SMK dan industri pariwisata dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan agar lulusan SMK dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri
-
Masuk Rantai Pasok Global, UMKM Didorong Tingkatkan Daya Saing Rencana Go Global dalam persaingannya, UMKM harus memiliki pemahaman komoditas yang strategis dan penguasaan teknologi. Ini akan membantu promote the trade, dengan harapan membangun ekosistem trade yang mature