merdekanews.co
Senin, 08 Januari 2018 - 20:41 WIB

Dalam Catatan Di Awal Tahun

Menko Luhut Puji Kinerja Jokowi dan Jusuf Kalla

Muhammad - merdekanews.co
Luhut Binsar Panjaitan

Jakarta, MERDEKANEWS -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan sangat optimis kinerja pemerintah presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di 2018 akan lebih bagus dibandingkan 2017.

"Kalau stabilitas dijaga dengan baik, saya yakin pertumbuhan ekonomi di 2019 bisa mencapai lebih dari 6 persen," kata Luhut dalam sebuah catatan di awal tahun, Senin (8/1/2018). 

Apalagi kata Luhut, ekonomi global saat ini sudah mulai membaik. Ia pun berharap ekonomi global dapat lebih cepat membaik, dan berdampak positif bagi ekonomi nasional.

Terkait adanya wacana krisis ekonomi pada 2018, Luhut mengatakan,itu tidak betul. Sebab, sampai detik ini, ia tidak melihat ada tanda-tanda ekonomi nasional akan bermasalah.

“Sama sekali tidak ada. Kalau ekonomi nasional akan bermasalah pasti ada tandanya, seperti layaknya orang sakit pasti ada gejala-gejala yang mengawalinya. Dan sekarang pun tidak ada satupun institusi internasional yang mengatakan Indonesia punya masalah,”tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika dibandingkan semua rating-rating dunia pada tahun  2015, 2016 dan 2017 akhir, maka terlihat sekali keadaan ekonomi nasional terus meningkat, dan sejalan dengan stabilitas politik dan keamanan nasional.

Menurut data terakhir, Indonesia sudah dimasukkan pada kelompok lima besar ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan ramalan The World Economic Forum dan Pricewater- houseCoopers yang memproyeksikan Indonesia pada 2030 akan memiliki GDP (Gross Domestic Product), di peringkat 5 dunia, yakni sebesar USD 5,424 triliun.

“Angka ini di atas GDP negara maju, seperti Jerman atau Prancis. Nomor 1 adalah Tiongkok dengan USD 38,008 triliun, sedangkan di posisi kedua adalah Amerika Serikat dengan USD 23,475  triliun. Kita sedang bergerak mengarah ke sana,” katanya

Artinya, kata Luhut program-program pemerintah sudah benar, mulai dari pembangunan infrastruktur di kota maupun pedesaan, penyaluran dana desa, pengembangan pertanian, program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, sampai Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera.

Tak hanya itu,  kata Luhut kesejangan sosial juga sudah dapat dikurangi menjadi jauh lebih baik. Hal ini terlihat dari Gini Ratio yang terus menurun. Berdasarkan data BPS, koefisien gini September 2014 masih di angka 0,414. Angka ini bertahap menurun hingga Pada September 2017 menjadi 0,391.

Karena itu, Luhut optimis bahwa rating Indonesia tahun ini akan lebih baik, karena tingkat kepercayaan investasi makin tinggi.

“Strategi jemput bola penting karena kita yang harus aktif mendatangi mereka secara profesional, bukan kita yang menunggu didatangi,” tuturnya.

Lantas apakah semua pelaksanaan program pemerintah sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional?, Luhut akui bahwa masih ada kekurangan. Misalnya, masih ada kalangan birokrat yang memiliki mental minta dilayani, bukan melayani. Padahal Presiden sudah habis-habisan untuk merevolusinya.

“Kekurang itu hal yang biasa. Karena baru 3 tahun lebih berjalan pemerintah, masih ada 1 tahun lebih. Mari kita lebih sabar menunggu,” pesan Luhut

Di luar kekurangan itu, menurut dia kepemimpinan Presiden Jokowi telah memberikan 1 pilar tersendiri. Presiden sudah berhasil memberikan ketauladanan bagaimana melakukan suatu kegiatan dalam pemerintahan Ini. Di mana beliau sendiri, anak dan istrinya tidak ada cawe-cawe macam-macam untuk keuntungan pribadi.

“Satu lagi kelebihan Pa Jokowi adalah ketegasannya dalam memotong peraturan birokrasi yang tumpang tindih. Dan itu belum pernah terjadi di sepanjang sejarah pemerintahan. Kesalahan kita selama ini adalah terlalu banyak membuat peraturan, sehingga  mengikat diri kita sendiri,”tandasnya. (Muhammad)






  • Kemendagri Gelar Sosialisasi Pelaksanaan National Urban Regional Project Kota Pilot Tahap II Kemendagri Gelar Sosialisasi Pelaksanaan National Urban Regional Project Kota Pilot Tahap II Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan sosialisasi dengan agenda memberikan informasi dan persiapan pelaksanaan National Urban Regional Project (NUDP) pada Kota Pilot tahap II yaitu Bengkulu, Bandar Lampung, Tangerang Selatan, Bogor, Surabaya, Bitung, Ambon, dan Jayapura, Selasa (10/10/2023) di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta.