Jakarta, MERDEKANEWS -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan sangat optimis kinerja pemerintah presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di 2018 akan lebih bagus dibandingkan 2017.
"Kalau stabilitas dijaga dengan baik, saya yakin pertumbuhan ekonomi di 2019 bisa mencapai lebih dari 6 persen," kata Luhut dalam sebuah catatan di awal tahun, Senin (8/1/2018).
Apalagi kata Luhut, ekonomi global saat ini sudah mulai membaik. Ia pun berharap ekonomi global dapat lebih cepat membaik, dan berdampak positif bagi ekonomi nasional.
Terkait adanya wacana krisis ekonomi pada 2018, Luhut mengatakan,itu tidak betul. Sebab, sampai detik ini, ia tidak melihat ada tanda-tanda ekonomi nasional akan bermasalah.
“Sama sekali tidak ada. Kalau ekonomi nasional akan bermasalah pasti ada tandanya, seperti layaknya orang sakit pasti ada gejala-gejala yang mengawalinya. Dan sekarang pun tidak ada satupun institusi internasional yang mengatakan Indonesia punya masalah,”tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika dibandingkan semua rating-rating dunia pada tahun 2015, 2016 dan 2017 akhir, maka terlihat sekali keadaan ekonomi nasional terus meningkat, dan sejalan dengan stabilitas politik dan keamanan nasional.
Menurut data terakhir, Indonesia sudah dimasukkan pada kelompok lima besar ekonomi dunia. Hal ini sejalan dengan ramalan The World Economic Forum dan Pricewater- houseCoopers yang memproyeksikan Indonesia pada 2030 akan memiliki GDP (Gross Domestic Product), di peringkat 5 dunia, yakni sebesar USD 5,424 triliun.
“Angka ini di atas GDP negara maju, seperti Jerman atau Prancis. Nomor 1 adalah Tiongkok dengan USD 38,008 triliun, sedangkan di posisi kedua adalah Amerika Serikat dengan USD 23,475 triliun. Kita sedang bergerak mengarah ke sana,” katanya
Artinya, kata Luhut program-program pemerintah sudah benar, mulai dari pembangunan infrastruktur di kota maupun pedesaan, penyaluran dana desa, pengembangan pertanian, program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, sampai Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera.
Tak hanya itu, kata Luhut kesejangan sosial juga sudah dapat dikurangi menjadi jauh lebih baik. Hal ini terlihat dari Gini Ratio yang terus menurun. Berdasarkan data BPS, koefisien gini September 2014 masih di angka 0,414. Angka ini bertahap menurun hingga Pada September 2017 menjadi 0,391.
Karena itu, Luhut optimis bahwa rating Indonesia tahun ini akan lebih baik, karena tingkat kepercayaan investasi makin tinggi.
“Strategi jemput bola penting karena kita yang harus aktif mendatangi mereka secara profesional, bukan kita yang menunggu didatangi,” tuturnya.
Lantas apakah semua pelaksanaan program pemerintah sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional?, Luhut akui bahwa masih ada kekurangan. Misalnya, masih ada kalangan birokrat yang memiliki mental minta dilayani, bukan melayani. Padahal Presiden sudah habis-habisan untuk merevolusinya.
“Kekurang itu hal yang biasa. Karena baru 3 tahun lebih berjalan pemerintah, masih ada 1 tahun lebih. Mari kita lebih sabar menunggu,” pesan Luhut
Di luar kekurangan itu, menurut dia kepemimpinan Presiden Jokowi telah memberikan 1 pilar tersendiri. Presiden sudah berhasil memberikan ketauladanan bagaimana melakukan suatu kegiatan dalam pemerintahan Ini. Di mana beliau sendiri, anak dan istrinya tidak ada cawe-cawe macam-macam untuk keuntungan pribadi.
“Satu lagi kelebihan Pa Jokowi adalah ketegasannya dalam memotong peraturan birokrasi yang tumpang tindih. Dan itu belum pernah terjadi di sepanjang sejarah pemerintahan. Kesalahan kita selama ini adalah terlalu banyak membuat peraturan, sehingga mengikat diri kita sendiri,”tandasnya. (Muhammad)
-
Investigasi Terhadap Insiden PT ITSS Berlanjut, Menko Luhut Ingatkan untuk Tindak Tegas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan melakukan penyidikan penuh terhadap insiden ledakan yang terjadi di pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, (24/12/2023).
-
Kemendagri Gelar Sosialisasi Pelaksanaan National Urban Regional Project Kota Pilot Tahap II Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan sosialisasi dengan agenda memberikan informasi dan persiapan pelaksanaan National Urban Regional Project (NUDP) pada Kota Pilot tahap II yaitu Bengkulu, Bandar Lampung, Tangerang Selatan, Bogor, Surabaya, Bitung, Ambon, dan Jayapura, Selasa (10/10/2023) di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta.
-
Kemendagri Dorong Pemanfaatan MGI dalam Penguatan Tata Kelola Migrasi di Indonesia Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Asesmen Indikator Migration Governance Indicators (MGI) atau Tata Kelola Migrasi di tingkat daerah Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan secara hybrid, beberapa waktu lalu.
-
Kemendagri Dorong Pokja untuk Penguatan Pokja di Bidang Persampahan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri telah melakukan rapat penguatan kinerja Kelompok Kerja (Pokja) pemerintah daerah lingkup bidang persampahan
-
Pusat dan Daerah Bersinergi: Kemendagri Dorong Peningkatan Pelaporan SPM Urusan Trantibumlinmas Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam rangka Persiapan Penyusunan Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas) pada Rabu (20/9/2023) di Hotel Grand Orchard, Jakarta.