merdekanews.co
Senin, 08 Januari 2018 - 06:02 WIB

Anies: Kata-Kata dan Gagasan

Kalau Mau Lihat Ketimpangan Si Miskin dan Kaya, Datanglah ke Jakarta

Ira Saqila - merdekanews.co
Ketimpangan ekonomi di Jakarta.

Jakarta, MERDEKANEWS - Ketimpangan ekonomi paling parah ternyata ada di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai Jakarta merupakan tempat yang memiliki ketimpangan luar biasa.

Ada kelompok yang sangat miskin, di sisi lain ada kelompok yang sangat kaya. Maka jika ingin melihat ketimpangan datanglah ke Jakarta.

"Kalau kita mau lihat kemiskinan yang ekstrim, maka tidak usah jauh-jauh, datang ke Jakarta. Ingin lihat kekayaan ekstrim? Enggak usah jauh-jauh, datanglah ke Jakarta. Di sinilah yang ekstrim itu dua-duanya ada," ujar Anies saat memberi sambutan dalam Gerakan Kebangkitan Indonesia di Is Plaza, Jalan Pramuka Raya, Minggu (7/1/2018).

Dia teringat ketika dirinya belum menjabat sebagai gubernur bahkan menteri. Saat itu dia masih mengelola program Indonesia Mengajar. Dia pernah berkeliling pelosok Indonesia yang jauh dan melihat gambaran kemiskinan di sana.

"Jadi sudah sempat keliling ke pelosok yang jauh-jauh. Sudah lihat kemiskinan. Tapi waktu tahun lalu kampanye di Jakarta, rasanya seperti baru lihat kemiskinan," ujar Anies.

"Kemiskinan yang saya lihat di pelosok itu menjadi nothing dibandingkan kemiskinan di sini (Jakata)," tambah Anies.

Sebab, warga pelosok masih bisa merasakan udara yang bersih dan lahan yang luas meski dalam kondisi miskin. Bahkan di beberapa tempat warganya masih bisa makan dengan layak karena sumber dayanya tersedia.

"Sampai di sini, miskin dalam kesempitan. Miskin dalam udara kotor, miskin dalam ketidakpastian pekerjaan, miskin dalam ketimpangan yg luar biasa," kata Anies.

Anies mengatakan orang sering nenyerukan persatuan. Padahal, sulit membangun persatuan dalam ketimpangan yang luar biasa. Menurut dia, kedamaian karena persatuan bukan ditandai dengan tidak adanya konflik. Melainkan karena adanya rasa adil.

Anies menyampaikan itu di depan tokoh-tokoh yang jadi pemrakarsa Gerakan Kebangkitan Indonesia. Misalnya seperti mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto dan Jenderal TNI (purn) Djoko Santoso.

Kata-Kata Untuk Gagasan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghabiskan libur Tahun Baru di panti jompo di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Anies ditemani istri dan anaknya.

Anies Baswedan merasa khawatir karena saat ini banyak yang menilai kata-kata tidak penting. Menurut dia, kata-kata penting untuk melahirkan gagasan dan mewujudkan aksi nyata.

"Saya khawatir dengann akhir-akhir ini kecenderungan menganggap kata-kata tidak penting. Kalau kata-kata tidak penting, seluruh media tak perlu lagi kerja karena isinya kata-kata," ujar Anies di Is Plaza, Jalan Pramuka Raya, Minggu (7/1/2018).

Dia menyampaikan ini saat memberi sambutan pada acara deklarasi Gerakan Kebangkitan Indonesia. Dia berharap kebangkitan dalam gerakan itu merupakan momentum untuk melakukan aksi nyata. Meski demikian, dia menegaskan aksi nyata membutuhkan gagasan-gagasan.

"Kalau hanya kerja saja tanpa gagasan, tanpa narasi, maka...," ujar Anies.

Ucapan Anies sempat terpotong oleh tepukan tangan dan tawa para peserta. Peserta yang hadir ada yang spontan mengatakan "kerja, kerja, kerja".

"Enggak, ini saya memang betul ini, bahwa karya itu harus ada narasinya. Dan narasi itu harus ada gagasannya tiga level. Gagasan, narasi, kerja karya," ujar Anies.

Anies menegaskan kata-kata membuat orang tercerahkan. Itu sebabnya kata-kata menjadi penting. Apalagi dalam hal penyampaian gagasan.

"Karena itu kita harap Jakarta dimulai gagasan. Gagasan, kata-kata, bernarasi, kemudian karya kerja," ujar Anies.

  (Ira Saqila)