
Jakarta, MERDEKANEWS - Pemerintah Qatar pada Senin 1 Februari 2021 menyatakan siap untuk menambah bantuan kepada warga Palestina di Jalur Gaza hingga 50 persen dari dana yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Qatar mengirim bantuan ke Jalur Gaza hingga 240 juta Dolar AS (Rp3,3 triliun) per tahun. Artinya, ke depan Qatar akan memberikan dana hingga 360 juta Dolar AS (Rp5 triliun) per tahun kepada Palestina.
Qatar menambahkan dana bantuan kepada Jalur Gaza karena melihat banyak warga Palestina yang semakin menderita di tengah krisis global dan blokade Israel.
Dikutip dari Middle East Monitor, pemerintah Qatar memperinci pemanfaatan dana bantuan tahunan yang diberikan pihaknya kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
"Hibah ini akan digunakan untuk membayar gaji pegawai, menyediakan bantuan keuangan pada keluarga yang membutuhkan, serta mengoperasikan pembangkit listrik di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk dan kondisi kehidupan yang semakin sulit di Jalur Gaza," tuturnya. (SY)
-
Temui Perdana Menteri Qatar, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan hingga Situasi Gaza Dalam pertemuan ini dibahas mengenai kerja sama bilateral kedua negara yang telah terjalin, serta upaya untuk mendukung dan mengembangkannya di berbagai bidang termasuk dalam kerja sama pertahanan
-
Keputusan Kontroversi Nasrullo Kabirov Bikin STY Tak Bisa Tidur, AFC Harus Turun Tangan! laga berjalan berubah setelah wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, membuat sejumlah keputusan kontroversial yang merugikan timnas Indonesia
-
KPK Sudah Terima Laporan Dugaan Suap Pembelian Pesawat Mirage Bekas Tentu berikutnya kami verifikasi sesuai ketentuan lebih dahulu oleh Bagian Pengaduan Masyarakat
-
Usai Kalah dari Jepang, Begini Peluang Timnas Garuda Lolos ke Babak 16 Besar Sekadar diketahui, selain juara dan runner-up grup, ada empat tim peringkat tiga terbaik yang berhak lolos ke 16 besar Piala Asia 2023.
-
Perkiraan Susunan Pemain Indonesia Versus Jepang: Shin Tae yong Andalkan Egy Maulana Vikri? di lini depan Timnas Indonesia menerjunkan Egy Maulana Vikri dan Rafael Struick