
Jakarta, MerdekaNews - Di depan anak buahnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti dua hal penting. Yaitu, efisiensi anggaran dan jangan korupsi. Demi menyelamatkan APBN sehingga target-target pembangunan bisa tercapai.
"Kita harus fokus memerangi pemborosan, ketidakefisienan, korupsi, dan kebocoran anggaran negara," kata Sri Mulyani di Peringatan Hari Oeang di Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Menurut Sri Mulyani, APBN adalah instrumen negara dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, menuju kesejahteraan yang hakiki bagi semua golongan masyarakat. "Karena APBN adalah uang rakyat," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan harus terus meningkatkan komunikasi dengan segenap pemangku kepentingan secara efektif dan terpercaya, agar tujuan mulia tersebut dapat tercapai. "Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat terlibat dan berpartisipasi aktif dalam implementasi kebijakan tersebut," ujarnya.
Selain itu, Sri Mulyani mengingatkan kembali tentang sejarah penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946. "Penerbitan Oeang Republik Indonesia atau ORI untuk pertama kalinya pada tanggal 30 Oktober 1946 menjadi momen sejarah, bukti bahwa ORI merupakan alat pemersatu bangsa sekaligus sebagai lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Sri Mulyani ingin, Peringatan Hari Oeang ini, menjadi sarana untuk membangun Kemenkeu yang kompeten, profesional dan berintegritas. “Oleh karena itu, kita harus mampu membangun Kementerian Keuangan yang kompeten, profesional dan berintegritas untuk menjaga, mengelola, dan membangun Keuangan Negara yang sehat, kuat dan berkelanjutan,” katanya.
(setyaki purnomo)