
Jakarta, MERDEKANEWS - Petugas tidak mau kecolongan. Mereka menerjunkan sekitar 30 ribu personil gabungan dari Kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah.
Para petugas ini fokus dalam keamanan malam Tahun Baru 2018 di kawasan DKI Jakarta. Mereka menyebar dan berjaga di pusat-pusat keramaian masyarakat.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, sejumlah lokasi keramaian tersebut antara lain Ancol, Monumen Nasional (Monas), Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Untuk personil dari kepolisian disiapkan sekitar 10 ribu orang plus personil Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat untuk memantau perayaan tahun baru di tingkat wilayah.
Pengamat teroris Al Chaidar meminta Kepolisian berjaga ekstra ketat di sejumlah titik vital dari ancaman teroris saat Natal dan Tahun Baru. Alasannya, buntut pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, bisa berdampak pada situasi keamanan di Indonesia.
"Potensi ancaman teroris sangat besar di Indonesia. Karena dengan pernyataan Donald Trump sangat berbahaya, apalagi pernyataannya didukung dengan beberapa gereja. Ini bisa membuat posisi mereka menjadi target," kata Al Chaidar seperti dilansir Tempo.
Untuk kawasan di Jabodetabek, Al Chaidar mengingatkan Kepolisian agar mengantisipasi serangan teroris di kawasan Tangerang dan Bekasi. Karena, di kedua wilayah tersebut diduga banyak anggota kelompok teroris.
Selain gereja, polisi perlu mengamankan obyek vital, kantor polisi, kantor pemerintah, dan kantor partai politik. Untuk jenis ancaman yang paling berpotensi dilakukan teroris saat ini adalah pembakaran tempat tersebut. "Jenis yang dilakukan adalah ancaman pembakaran," ujar Al Chaidar.
Menurut dia, ancaman teroris bisa terjadi pada perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 atau setelahnya. Soalnya, hampir sebagian besar orang di Indonesia, masih membicarakan pernyataan Trump yang kontroversial itu.
Bahkan, pernyataan Trump tersebut membangkitkan sel teroris yang sebenarnya sudah tidur. Saat ini, menurut Al Chaidar, potensi bangkitnya sel teroris dari simpatisan yang mendukung gerakan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Al Qaeda, akan bangkit lagi.
"Kalau dulu ISIS saja, sekarang dua-duanya," ucap dia menjelang Natal 2017 dan malam Tahun Baru 2018.
(Ira Saqila)
-
Peringati Hari Kebangkitan Nasional, DJP Jakbar Adakan Donor Darah Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei lalu, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Barat menggandeng para pemangku kepentingan (stakeholder) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi melakukan kegiatan sosial donor darah di Auditorium Harmoni Kanwil DJP Jakarta Barat, Jakarta.
-
Presale Tiket Konser Coldplay Ludes Terjual! Seluruh tiket yang tersedia untuk presale ludes.
-
Mahasiswa Fakultas Hukum Ubhara Jaya Laksanakan KKN di Desa Karang Satria Dalam rangka program kampus yang diwajibkan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 3 Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karang Satria, Bekasi, Hawa Barat.
-
Akademisi Ini Ungkap Keuntungan Indonesia Tuan Rumah KTT ASEAN 2023 Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar di Labuan Bajo mendapat respons positif dari beragam kalangan, tidak terkecuali kalangan akademisi.
-
Pengamanan KTT Asean Summit di Labuan Bajo,Polri Mulai Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan yang turut andil dalam pengamanan KTT Asean Summit sebagai Kasatgas III Walrolakir (Pengawalan, Rute, Patroli dan Parkir) Operasi Komodo Terpusat 2023, mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas di simpang BNI jalan Soekarno-Hatta