merdekanews.co
Jumat, 29 Desember 2017 - 15:57 WIB

Tolak Donald Trump, Wali Kota Inggris Ogah Sambut Presiden Amerika

Ira Saqila - merdekanews.co
Donald Trump didemo warga London, beberapa waktu lalu.

London, MERDEKANEWS - Penolakan terhadap Donald Trump terus terjadi. Kali ini, Wali Kota London, Sadiq Khan, kembali menegaskan Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan disambut baik di Inggris.

Hal ini disampaikan usai Trump dikabarkan akan berkunjung ke Inggris untuk menemui Perdana Menteri Theresa May pada Februari 2018 mendatang.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (29/12/2017), Khan menyampaikan hal itu melalui pernyataan tertulis yang dirilis setelah Majelis Kota London menanyai dirinya soal bagaimana pemerintah kota London akan bersiap menyambut kunjungan resmi Trump nantinya.

"Sebagai Wali Kota, saya akan selalu bersuara untuk melindungi kepentingan dan keamanan warga London. Saya sebelumnya meminta Theresa May untuk membatalkan tawaran kunjungan kenegaraan kepada Presiden Trump yang tidak dipertimbangkan matang," ucap Khan.

"Setelah insiden terbaru, saat Presiden Trump menggunakan Twitter untuk mempromosikan kelompok ekstremis, keji yang keberadaannya hanya untuk menyebar perpecahan dan kebencian di negara kita, sudah jelas bahwa setiap kunjungan resmi ke sini tidak akan disambut baik," tegasnya.

Lebih lanjut, Khan menegaskan bahwa rakyat Inggris termasuk dirinya sendiri sangat menyayangi Amerika dan warga Amerika. Namun Khan menyebut komentar-komentar kontroversial Trump beberapa waktu lalu bertentangan dengan posisi Inggris soal rasialisme dan kebencian.

"London adalah suar toleransi, penerimaan dan keberagaman, dan Tuan Trump sekali lagi telah menunjukkan dari waktu ke waktu bahwa pandangannya sungguh bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh warga London," tandasnya.

Bulan lalu, Trump memancing kemarahan politikus dan publik Inggris usai me-retweet tiga video propaganda anti-muslim via akun Twitternya. Video propaganda anti-muslim itu diposting oleh Jayda Fransen, yang merupakan Wakil Ketua Britain First, kelompok sayap kanan jauh yang anti-Islam.

PM May melalui juru bicaranya, mengecam menyebut tindakan itu 'salah bagi seorang presiden untuk melakukan hal ini'. PM May menyebut Trump sama saja mempromosikan ujaran kebencian. Trump membalas PM May dengan memintanya untuk 'fokus memberantas Terorisme Radikal Islamis'.

Meskipun sempat terlibat pertikaian via online dengan PM May, Trump dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris dan melakukan pembicaraan penting dengan PM May pada Februari tahun depan. PM May dikabarkan menolak untuk membatalkan undangan ke Trump, meskipun kecaman dan kritikan datang dari banyak politikus termasuk Khan. (Ira Saqila)