Jakarta, MERDEKANEWS - Teror dialami para pemain film 'Ayat Ayat Cinta 2'. Kritik dan protes itu dilakukan oleh masyarakat karena film tersebut dinilai tak masuk akal, mulai dari segi bahasa yang dipakai hingga sosok seorang Fahri yang begitu sempurna.
Sebagai aktor utama di film tersebut, Fedi Nuril mengaku tak merasa terkejut dengan kritikan yang diterima film yang ia bintangi itu.
"Ya itu juga banyak yang masuk mention ke medsos gue pribadi. Tapi intinya gini waktu reading 'Ayat-Ayat Cinta 2', gue bilang ke Dewi, Tatjana, ke yang lain, 'kalian harus kuat mental ya, 'Ayat-Ayat Cinta' ini begitu dalam buat masyarakat yang mencintainya. Jadi ekspetasi mereka tinggi sekali. Ada yang nggak rela di filmin karena nilainya pasti hancur. Jadi bersiaplah akan ada komentar-komentar pedas'," tuturnya saat ditemui di Blok M Square, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2017) malam.
Lebih lanjut Fedi menceritakan momen saat film yang diangkat dari novel Habiburrahman El Shirazy itu pertama kali dibuat dan diumumkan sosok yang memerankan Fahri dalam film. Respons masyarakat dinilainya cukup mengejutkan.
Banyak yang tak setuju dan menyayangkan jika sosok seorang Fahri itu diperankan dari kalangan selebriti.
"Gue aja dulu baru diumumin jadi Fahri udah heboh. 'udah gue nggak terima Fahri dari kalangan selebritas, karena selebritas itu maksiat. Kami mau Fahri dari kalangan santri'. Wah gila. Sampai filmnya tayang dan fenomenal ada yang komen menyumpahi orang-orang yang terlibat ke Ayat-Ayat Cinta masuk neraka salaf, dengan keyakinannya sendiri. Jadi kalian harus siap. Karena di balik fenomenalnya, yang nggak suka itu banyak," ucap pria 35 tahun itu.
Fedi Nuril terbuka dengan penilaian yang diterima. Kritik juga pujian merupakan dua sisi yang dinilainya tak terpisahkan.
"Jadi kalau sekarang muncul yang negatif buat gue bukan suatu masalah besar karena kalau nggak sesuai ekspetasi mereka ya ngamuk. Menurut gue kalau karya seni udah di publish ke publik udah milik masyarakat. Apalagi kalau dia udah beli tiket, mereka merasa 'gue mau komen apapun, mau muji setinggi langit kek'," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, film ini dalam tiga hari sudah ditonton oleh 500 ribu orang lebih. (Kaira Saqila)
-
Momen Mudik, KAI Luncurkan Film Berjudul “Ruang Tunggu” Kolaborasi KAI dan PT Visualkan Kreasi Indonesia dalam memproduksi film pendek ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kereta api
-
Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat Karya film Indonesia saat ini tak hanya makin unggul di dalam negerinya sendiri, namun juga mampu ikut berdaya saing serta diperhitungkan di festival film internasional. Itu semua berkat sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan perfilman, termasuk pemerintah
-
Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia Kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga menjadi kunci untuk memahami masa kini dan merancang masa depan. Perfilman nasional ikut andil dalam memperkuat tatanan budaya dan mengokohkan pemajuan kebudayaan Indonesia
-
Bedah Film Dirty Votes untuk Kawal Pemilu Jurdil Kami itu tidak membincangkan paslon manapun, yang kami bincangkan adalah yang memiliki kekuasaan
-
Penjemputan Paksa Siskaeee Setelah Dua Kali Mangkir dari Panggilan Polisi Penjemputan paksa dilakukan setelah Siskaeee mangkir dari panggilan pemeriksaan polisi