merdekanews.co
Jumat, 29 Desember 2017 - 07:28 WIB

Pemain Film Ayat Ayat Cinta 2 Diteror?

Kaira Saqila - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Teror dialami para pemain film 'Ayat Ayat Cinta 2'. Kritik dan protes itu dilakukan oleh masyarakat karena film tersebut dinilai tak masuk akal, mulai dari segi bahasa yang dipakai hingga sosok seorang Fahri yang begitu sempurna.

Sebagai aktor utama di film tersebut, Fedi Nuril mengaku tak merasa terkejut dengan kritikan yang diterima film yang ia bintangi itu.

"Ya itu juga banyak yang masuk mention ke medsos gue pribadi. Tapi intinya gini waktu reading 'Ayat-Ayat Cinta 2', gue bilang ke Dewi, Tatjana, ke yang lain, 'kalian harus kuat mental ya, 'Ayat-Ayat Cinta' ini begitu dalam buat masyarakat yang mencintainya. Jadi ekspetasi mereka tinggi sekali. Ada yang nggak rela di filmin karena nilainya pasti hancur. Jadi bersiaplah akan ada komentar-komentar pedas'," tuturnya saat ditemui di Blok M Square, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2017) malam.

Lebih lanjut Fedi menceritakan momen saat film yang diangkat dari novel Habiburrahman El Shirazy itu pertama kali dibuat dan diumumkan sosok yang memerankan Fahri dalam film. Respons masyarakat dinilainya cukup mengejutkan.

Banyak yang tak setuju dan menyayangkan jika sosok seorang Fahri itu diperankan dari kalangan selebriti.

"Gue aja dulu baru diumumin jadi Fahri udah heboh. 'udah gue nggak terima Fahri dari kalangan selebritas, karena selebritas itu maksiat. Kami mau Fahri dari kalangan santri'. Wah gila. Sampai filmnya tayang dan fenomenal ada yang komen menyumpahi orang-orang yang terlibat ke Ayat-Ayat Cinta masuk neraka salaf, dengan keyakinannya sendiri. Jadi kalian harus siap. Karena di balik fenomenalnya, yang nggak suka itu banyak," ucap pria 35 tahun itu.

Fedi Nuril terbuka dengan penilaian yang diterima. Kritik juga pujian merupakan dua sisi yang dinilainya tak terpisahkan.

"Jadi kalau sekarang muncul yang negatif buat gue bukan suatu masalah besar karena kalau nggak sesuai ekspetasi mereka ya ngamuk. Menurut gue kalau karya seni udah di publish ke publik udah milik masyarakat. Apalagi kalau dia udah beli tiket, mereka merasa 'gue mau komen apapun, mau muji setinggi langit kek'," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, film ini dalam tiga hari sudah ditonton oleh 500 ribu orang lebih. (Kaira Saqila)