merdekanews.co
Jumat, 29 Desember 2017 - 00:39 WIB

Hasil Kajian WHO

Busyet, Main Game Masuk Katagori Gangguan Mental

Kaira Saqila - merdekanews.co

Amerika, MERDEKANEWS - Jika Anda pecandu game sebaiknya segera stop. Karena kecanduan game masuk dalam katagori gangguan mental.

Gejala tersebut diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).  Saat ini WHO sednag menggarap International Classification of Diseases (ICD).

ICD merupakan panduan berbagai masalah kesehatan dan gejalanya.

Versi konsep terbaru dari ICD ini untuk pertama kalinya akan memasukkan masalah “gangguan permainan" atau gaming disorder  ini dalam salah satu penyakit gangguan mental, seperti yang dilaporkan Forbes.

Gangguan ini ditandai dengan "perilaku main game (gim) yang terus-menerus atau berulang" yang membuat permainan menjadi lebih penting daripada aktivitas lainnya.

“Terdapat pola perilaku yang memiliki tingkat kerusakan yang menghasilkan gangguan signifikan pada area fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau area penting lainnya," begitu menurut penjelasan dari gagguan tersebut.

Sampai saat ini, memang kecanduan main game, belum diakui secara formal sebagai masalah kesehatan oleh para ahli. Kecanduan game parah biasanya terjadi tertutama dari game-game video yang eksesif atau game dengan genre kekerasan eksplisit,

American Psychiatric Association pernah dan para peneliti telah mengindikasikan bahwa sebagian besar pemain video game memicu kecanduan.

Ada juga kelompok self-help On-Line Gamers Anonymous, yang diawali oleh seorang wanita yang percaya anaknya melakukan bunuh diri sebagai akibat kecanduan main game.

Sampai batas tertentu, kecanduan main game bisa menjadi cerminan ketergantungan masyarakat terhadap teknologi. Hampir dua dari lima generasi milenial mengatakan mereka berinteraksi dengan ponsel mereka lebih sering daripada orang yang mereka cintai.

Bukan hanya anak-anak yang menjadi kecanduan tapi orangtua dengan anak-anak berusia antara 8 hingga 18 tahun menghabiskan lebih dari 9 jam sehari. Pola ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. (Kaira Saqila)