merdekanews.co
Kamis, 28 Desember 2017 - 17:03 WIB

Wiranto Ajak Kekuatan Nasional Perangi Narkoba

Muhammad - merdekanews.co
Wiranto

Jakarta, MERDEKANEWS -Peredaran narkoba di Indonesia, sudah sangat akut. Seluruh masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap masalah narkotika yang kini sudah semakin meluas peredarannya. 

Oleh karena itu, seluruh kekuatan nasional harus bersinergi membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memerangi bahaya narkotika. 

Demikian pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika akhir tahun 2017 di Gedung 745 Teknik Sanitasi Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12/2017). 

“Kita sudah darurat narkoba. Indonesia sudah menjadi pangsa pasar besar. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap bagaimana memerangi narkoba, dan tidak mungkin hanya diserahkan pada BNN, harus ada sinergi, seluruh kekuatan nasional untuk membantu BNN sebagai leading sector nya,” ujar Wiranto. 

Ia mengungkapkan, saat ini begitu banyak jenis narkoba, mulai dari jenis shabu, jenis yang sudah dimodifikasi seperti ganja, dan sebagainya. 

Untuk penjualannya pun cukup mahal, satu butir saja harganya mencapai Rp2,5 juta dikalikan satu plastik berisi seribu butir. 

“Perdagangan narkoba sangat menggiurkan tetapi tidak boleh kita biarkan. Untuk itu, kita berikan apresiasi pada BNN yang telah memerangi tanpa kenal lelah dan menghasilkan begitu banyak hasil tangkapan dari para bandar narkoba, para pengedar narkoba, dan ini belum selesai karena sumbernya bukan di tangan kita tapi dari Negara lain,” kata Wiranto. 

Dikatakan, bahwa saat ini sudah ada kerja sama dengan negara-negara lain untuk memerangi narkotika. Namun, ada beberapa jenis narkoba yang tidak dilarang di negara lain tetapi di Indonesia dilarang. Sehingga produksi yang mereka lakukan masuk ke Indonesia. 

“Produksi mereka gelap dan tanpa izin tapi mengalirnya ke negara kita. Sehingga seluruh Kementerian, Lembaga, LSM, dan masyarakat harus bersinergi melawan ini, percuma kalau hanya BNN yang melawan tapi di masyarakat tidak peduli masalah ini,” kata Wiranto. 

Selain itu, salah satu sumber berkembangnya produk-produk dan peredaran narkoba juga berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Karena para narapidana narkoba itu bercampur dengan narapidana lain di Lapas sehingga harus dipisahkan. 

“Napi narkoba, korupsi, kriminal biasa, itu harus dipisahkan. Pertama agar jaringan ini tidak meluas, kita berikan satu efek jera pada napi narkoba untuk tidak bersosialisasi dengan napi yang lain dan menyebarkan jaringan ini. Makanya, kita berencana untuk memisahkan napi dari Lapas yang berurusan dengan narkoba,” kata Wiranto. 

Sementara itu, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, tahun ini BNN berhasil mengungkap 16.537 kasus narkoba, termasuk 27 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Total tersangka berjumlah 58.365 orang, dengan 35 tersangka kasus TPPU dan 79 tersangka dijatuhi hukuman mati. 

“Meningkatnya kasus narkotika ini merupakan wujud kerja nyata BNN dengan semua pihak, bukan semata-mata karena kejahatan meningkat. Sebab, kalau kita tidur saja tidak bekerja, ya tidak ada kasus yang terungkap,” kata Buwas. (Muhammad)