merdekanews.co
Minggu, 24 Desember 2017 - 20:12 WIB

40 Persen Jadual Penerbangan Telat

Menhub Klaim Mudik Natal Baik, Tapi Pemudik di Soekarno Hatta Panik Pesawat Delay

Redaksi - merdekanews.co
Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Pemalang, MERDEKANEWS - Mudik Natal 2017 diklaim berjalan baik tanpa hambatan. Tapi, di Bandara Soelarno Hatta, para pemudik resah lantaran pesawat banyak delay.

Jimmy (30) terpaksa harus menunggu lantaran pesawatnya delay 1 jam. “Saya mau ke Medan, delay 1 jam,” keluhnya saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (24/12/2017).

Begitu juga dengan Slamet (40). “Saya mau balik ke Jogya tapi pesawat delay,” ungkapnya.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan arus libur natal dan tahun baru, berakhir pada Minggu (24/12) ini. Namun tetap mengantisipasi adanya arus gelombang kedua yakni pada tanggal 26 Desember mendatang.

"Kita akan selesikan arus mudik hari ini dan semuanya berjalan dengan baik," kata Budi Karya Sumadi, saat melakukan pantauan arus mudik di Kabupaten Pemalang, Minggu (24/12) sore.

Kendati arus mudik telah dinyatakan selesai pada hari ini, namun Budi tetap akan mengantisipasi adanya arus balik gelombang kedua yang diperkirakan akan jatuh pada tanggal 26 Desember.

Ia menegaskan bila terjadi kemacetan, angkutan barang non sembako patut dipertimbangkan untuk tidak beroperasi pada arus balik gelomang kedua tersebut.

"Mereka ada yang pulang tanggal 26 (Desember). Tanggal 26 juga menjadi pertimbangan apakah angkutan berat itu juga diimbau (tidak beroperasi), kita akan berbicara lagi dengan Kakorlantas," jelas Budi Karya.

40 Persen Delay

Angkasa Pura I menambah 32 jadwal penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Namun keterlambatan pesawat atau delay masih terjadi.

Sekjen Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo menyatakan permohonan maafnya karena keterlambatan penerbangan. Kata dia, delay itu terjadi bukan karena jumlah penumpang yang menambah, namun ada beberapa faktor lain yang membuat delay penerbangan.

"Kami mohon maaf belum bisa memberikan pelayanan terbaik khususnya terkait delay. Delay itu ada dua faktor, pertama karena cuaca dan kedua dari management airline sendiri. Kami imbau airline untuk mengurangi delay, karena OTP (on time performance) menjadi bagian penilaian kepada maskapai," ujar Sugihardjo di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu 24 Desember 2017.

Apabila maskapai tidak bisa menghindari delay sesuai peraturan pemerintah atau SOP yang dijalankan maka akan dikenakan sanksi. Sebab, maskapai harus memberikan informasi kepada masyarakat sehingga tahu persis akan delay berapa lama. Termasuk soal kompensasi jika sudah melampaui ketentuan jam delay.

"Jadi ketentuan baik terkait dengan kompensasi kepada penumpang dan termasuk juga rapot dalam konteks untuk penilaian poin system. Jadi airline-airlane yang sering delay tentu punya catatan mengenai kinerjanya dan itu sebagai bagian dari evaluasi kita," tuturnya.

Nah, untuk memberikan teguran atau sanksi pada maskapai tersebut ada peraturan. Kata dia, jadi penyebabnya juga harus dilihat, apakah bersifat temporer atau sesuatu yang permanen.

Direktur Teknik dan Operasi Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo menjelaskan, untuk delay di Soetta terbagi dua yaitu arrival (jumlah kedatangan) 271 maskapai dan untuk departure (keberangkatan) 142 maskapai.

"Untuk hari kemarin OTP-nya 57 persen berarti delaynya 40 persen lebih, tapi itu mulai kategori satu antara 30-60 menit. Kalau kurang dari 15 menit tidak masuk delay," tuturnya.

 

  (Redaksi)