merdekanews.co
Sabtu, 23 Desember 2017 - 19:06 WIB

Dukung Bali Bersih 

Kementerian PUPR Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung

Lintang Anindita - merdekanews.co
TPA Sarbagita Suwung

Denpasar, MERDEKANEWS - Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia menjadi denyut nadi utama ekonomi di Provinsi Bali dan penghasil devisa negara. Ketersediaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti jalan, air bersih, pengelolaan air limbah dan  pengelolaan sampah. Kualitas infrastruktur dan lingkungan berperan besar dalam mendukung pariwisata Bali yang berkelanjutan.

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya merevitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung, yang melayani area Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. TPA ini menjadi proyek percontohan pengolahan sampah menjadi energi. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo melakukan groundbreaking revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar,  Provinsi Bali, Jumat sore (22/12/17).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kita harus bekerja dengan cepat dalam revitalisasi TPA ini, karena tidak hanya dalam rangka pertemuan IMF-World Bank saja akan tetapi juga bagi kepentingan masyarakat Bali. 

“Sampah memiliki dampak yang luar biasa bagi kesehatan, dimana air hitamnya mengandung limbah berat," katanya.

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan TPA Sarbagita saat ini sudah tidak memadai karena beban yang diolah melebihi kapasitas. Proyek revitalisasi membutuhkan dana sebesar Rp 250 miliar, dikerjakan oleh kontraktor dari PT. Waskita Karya dengan kontrak tahun jamak 2017-2019 dan akan rampung pada tahun 2019.

Sementara itu Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Ditjen Cipta Karya Dodi Krispratmadi dalam laporannya mengatakan saat ini luas lahan TPA Sarbagita Suwung 32,4 hektar dengan ketinggian timbunan sampah antara 15 meter - 25 meter, sehingga ini berpotensi menimbulkan longsor.  

Besarnya sampah yang masuk ke TPA tersebut rata-rata sebesar 1.400 ton per hari sedangkan daya tampungnya sudah hampir penuh sehingga menyisakan masa pakai sekitar 1 - 2 tahun saja.

TPA Sarbagita Suwung berlokasi dekat dengan Bandara Internasional I gusti Ngurah Rai, tempat wisata, dan tempat diselenggarakannya annual event IMF-World Bank pada Oktober 2018 mendatang. 

“Tentunya kenyamanan, kebersihan dan keindahan suasana lingkungan yang baik sangat dibutuhkan," ujar Sri Hartoyo.

Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung ini  meliputi pekerjaan antara lain penutupan serta penataan area TPA seluas 22,4 yang telah penuh dengan sampah.

Di lokasi block cell sanitary landfill yang ada sekarang akan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah yang datang setiap harinya sebesar 1.400 ton/hari selama masa pelaksanaan revitalisasi hingga terbangunnya TPA sanitary landfill yang baru.  (Lintang Anindita)






  • Kemendagri Dukung Percepatan Peningkatan Konektivitas Daerah Kemendagri Dukung Percepatan Peningkatan Konektivitas Daerah Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian PUPR serta perwakilan dari Bappeda dan OPD melakukan sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah, Senin di Kantor Bappenas, Jakarta.


  • Kebon Kopi Ditangani, Akses ke Palu dan Donggala Terbuka Kebon Kopi Ditangani, Akses ke Palu dan Donggala Terbuka Pemulihan kondisi akses jalan pasca gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala menjadi salah satu dari empat fokus Kementerian PUPR disamping membantu evakuasi korban, penyediaan air bersih dan sanitasi serta pembersihan kota.


  • Penanganan Hulu-Hilir Sungai Ciliwung Oleh Kementerian PUPR Penanganan Hulu-Hilir Sungai Ciliwung Oleh Kementerian PUPR Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Ditjen Sumber Daya Air telah membangun infrastruktur pengendali banjir untuk mengurangi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terutama dalam hal pembebasan lahan dan sosial kependudukan.