Zoom Wedding

Adakah pengaruh budaya dalam marketing? Ada. Salah satunya: musim pesta pernikahan.

Masyarakat Indonesia memiliki tradisi unik dalam menentukan waktu penyelenggaraan pesta perkawinan itu. Orang Jawa apalagi. Sampai ada primbon, buku pinter orang Jawa dalam menjalani ritual kehidupan sehari-hari.

Setelah Lebaran merupakan waktu yang banyak dipilih untuk melaksanakan perkawinan. Grafisnya akan mencapai Puncak pada bulan Besar atau Dzulhijah. Ada yang percaya pada bulan itulah hari terbaik untuk calon pengantin.

Masyarakat Tionghoa juga punya waktu-waktu favorit untuk menyelenggarakan perhelatan penting itu. Saya lupa-lupa ingat. Kalau tidak salah setelah Cheng Beng.

Pekan lalu saya menulis artikel pendek tentang Zoom Wedding. Bagaimana memanfaatkan aplikasi video conference Zoom Cloud Meeting untuk mengelola acara online wedding yang live, interaktif dan kreatif.

Rupanya ada pembaca Facebook yang tertarik. Ia Kemudian mengontak saya, karena akan menikahkan anak sulungnya pada Senin, 8 Juni 2020.

Jadwal itu sudah direvisi beberapa kali karena berharap pemerintah akan segera melonggarkan aturan PSBB. Merasa tidak nyaman menunda-nunda rencana itu, ia pun setuju menyelenggarakan pesta secara online: Pakai Zoom Meeting itu.

Beruntung ada empat mantan karyawan saya Sabtu kemarin bergabung lagi di Jagaters. Saat saya resign dari Verta TV tahun 2016, mereka tetap bertahan di perusahaan milik salah satu pengusaha yang sekarang menjadi wakil Menteri di kabinet Jokowi itu.

Rupanya perusahaan tempat mereka berkerja mengurangi jumlah pegawainya. Mereka termasuk di dalam rombongan itu.

Karena sudah biasa mengelola TV streaming, saya tidak mengalami kesulitan untuk mengajari teknologi video conference. Setelah latihan beberapa jam, mereka sudah bisa mengoperasikan seluruh sistem.

Hari Minggu siang mereka saya tugaskan sebagai operator produksi video conference di Grha 71 Bintaro, tempat pelaksanaan “pesta” dan KUA Pondok Aren, lokasi akad nikahnya.

Alhamdulillah. Semua berjalan lancar. Walau masih sesi latihan, beberapa kerabat dan sahabat tak bisa menyembunyikan rasa harunya.

Ini baru latihan. Bagaimana saat acara benerannya?