merdekanews.co
Senin, 25 November 2019 - 15:13 WIB

Bangkitkan Pemberdayaan Petani

Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe Kembangkan Budidaya Jahe Merah

Gaoza - merdekanews.co

Bandung, MERDEKANEWS -- Lazismu bersama PT Bintang Toedjoe melalui brand Bejo Jahe  merah menggelar Pelatihan Jahe Merah, penyerahan School Kit dan layanan kesehatan di Desa Mekarlaksana, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (25/11/2019).

Hadir dalam pembukaan acara yang berlangsung di Kantor Desa Mekarlaksana, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, Ms.I. dan David Herlambang selaku Head Marketing LoB 3 PT. Bintang Toedjoe,
Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Jabar, Camat Ciparay, yang diwakili oleh Kanit Saepudin, dan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung yang diwakili Jumhana selaku Kabid Holtikultura.

Falhan Nian Akbar, Manager Program Lazismu, dalam sambutannya mengatakan, sebetulnya jahe merah yang dijadikan bibit ini bersertifikat. Sehingga hasilnya punya standar dan para petani juga punya hasil panen yang berkuliitas nanti. "Kolaborasi antara lazismu dan PT. Bintang Toedjoe melalui program Tani Bangkit untuk memberdayakan petani di Desa Mekarlaksana," katanya.

David Herlambang selaku Head Marketing LoB 3, PT. Bintang Toedjoe, mengatakan, pagi ini kebahagiaan kita semua dalam brandnya Bejo Jahe Merah menyapa warga desa Mekarlaksana. Saat ini kita punya produk herbal yakni jahe merah.
Mengapa PT. Bintang Toedjoe bekerjasama dengan Lazismu,  untuk menjaga dan memberdayakan petaninya. "Jahe merah sebagai produk unggulan pertanian di Indonesia menjadi bahan herbal yang bernilai kesehatan," katanya. Ini bukan kerjasama yang baru, Lazismu dan PT. Bintang Tedjoe sudah bekerjasama dalam program kurban. Jadi tidak berhenti di kurban semata, tapi dalam program berkelanjutan dengan Lazismu lewat program pemberdayaan Tani Bangkit.

Petani tidak sendiri, petani menjadi bagian kolaborasi program ini bersama-sama untuk hasil yang bisa dibanggakan. Karena itu, lahan yang tersedia di sini diawali dengan budidaya jahe yang akan ditanam di tanah seluas 1 hektar. Tanggung jawab PT. Bintang Toedjoe akan membeli budidaya jahe merah ini ketika petani memanennya.  "Ini tanggung jawab bersama Lazismu untuk menyejahterakan petani dan membuat maju Desa Mekarlaksana," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama,  Camat Ciparay, yang diwakiki Kanit Saepudin, mengatakan, apa yang dilakukan Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk warga di wilayah Kecamatan Ciparay. Kata Saepudin, Kecamatan Ciparay memerlukan dukungan untuk memajukan desa-desanya dari berbagai pihak. Lahan di wilayah ini memiliki potensi yang baik untuk budidaya tanaman jahe merah. Kami menyambut baik dan mengucapakan terima kasih kepada Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe.

Kepala Desa Mekarlaksana, Sopandi menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya program pemberdayaan petani di desa ini. Khususnya kepada Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe. Saya bahagia sekali, karena tidak hanya penanaman bibit jahe merah, tapi juga ada layanan kesehatan gratis dan penyerahan paket School Kit.
Mudah-mudahan kerjasama ini memberikan manfaat yang berdampak luas bagi warga Desa Mekarlaksana. Di sini ada 11 kelomook tani, dan baru 1 yang bekerjasama dengan pihak lain seperti Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih.

Dalam sambutan lainnya, Ketua PP Muhammadiyah, yang diwakili oleh Prof. Dr. Dadang Kahmad, mengatakan, apa yang dilakukan Lazismu dan PT. Bintang Toedjoe sungguh bermanfaat. Ini ilmu baru bagi warga Desa Mekarlaksana dalam kegiatan pelatihan jahe merah, penyerahan school kit dan layanan kesehatan.

Adapun layanan kesehatan ini bekerjasama dengan Rumah Sakit Muhammmadiyah Bandung yang menerjunkan 1 dokter dan 3 tim medis dengan 101 penerima manfaat layanan kesehatan. Sedangkan penerima manfaat Sxhool Kit, diberikan kepada 30 peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Disesi akhir acara PT. Bintang Toedjoe menyerahkan bibit jahe merah kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang kemudian bibit itu ditanam bersama-sama petani di lahan yang sudah ditentukan. (Gaoza)