merdekanews.co
Kamis, 24 Oktober 2019 - 18:21 WIB

Kader PKS Minta Menteri Edhy Realisasikan Janji LIN untuk Maluku

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Anggota DPR dari Fraksi PKS, Sa'adiah Uluputty

Jakarta, MERDEKANEWS - Kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Anggota DPR asal PKS, Sa'adiah Uluputty mengingatkan akan janji yang belum terealisasi di masa Susi Pudjiastuti kepada masyarakat Maluku.

"Saya ucapkan selamat kepada Pak Edhy Prabowo yang ditunjuk untuk gantikan Ibu Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP yang baru. Semoga janji Pempus buat masyarakat Maluku ditunaikan," kata Uluputty kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Dikatakan Uluputty, sejumlah janji pusat kepada masyarakat Maluku di sektor perikanan, belum satupun yang terealisasi. Baik soal Lumbung Ikan Nasional (LIN) maupun penambahan anggaran perikanan di Maluku. "Pak Edhy harus tahu semua janji itu. Dua Presiden Indonesia sudah berjanji untuk jadikan Maluku sebagai LIN, yakni Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun 2010 dan janji itu dilanjutkan oleh Pak Joko Widodo," ujarnya.

Bahkan, Menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti dua kali menjanjikan penambahan anggaran kepada Maluku disektor perikanan, tetapi janji-janji tersebut tak kunjung direalisasikan hingga dirinya diganti oleh Edhy Prabowo di kabinet jilid II. "Ibu Susi itu dua kali janji tambahin anggaran ke Maluku, yakni pada Desember 2014 sebesar Rp 1 triliun dan di Desember 2016 sebesar Rp 4 triliun. Tetatpi sampai saat ini tak satu rupiah pun dikasih ke Maluku. Ingat, Maluku itu penyumbang terbesar hasil perikanan di Indonesia," jelasnya.

Olehnya itu, politisi yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku selama dua periode ini meminta agar Edhy Prabowo harus menunaikan segala janji Pempus kepada Maluku disektor perikanan. "Pak Edhy harus tunaikan janji Pempus, agar ada kepercayaan dari masyarakat Maluku, bahwa Pempus tidak menganatirikan mereka," pintanya.

Diketahui, janji pusat untuk menjadikan Maluku sebagai LIN, sudah mendapat dukungan dari berbagai kementeria. Diantarnya Kementerian Hukum dan HAM, Sekretaris Kabinet dan Kemenko Kemaritiman, sudah meneken Perpres Maluku dijadikan LIN.

Namun, janji tersebut tertunda lantaran Susi Pudjiastuti saat menjabat menteri kelautan dan perikanan, emoh meneken kesepakatan tersebut. Pada 2015, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi ikan dari Maluku mencapai 567.137,60 ton.

Sementara dari catatan hasil tangkap yang disampaikan Gubernur Maluku beberapa waktu lalu, setiap bulan sebanyak 400 kontainer ikan asal Maluku diambil pusat dari Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru. "Kini, keputusan menjadikan Maluku sebagai LIN ada di tangan Pak Edhy Prabowo. Tinggal melanjutkan saja. Kami akan terus mengawal janji tersebut, agar ada keadilan bagi masyarakat Maluku," tegasnya.
    
    
    

  (Setyaki Purnomo)