Jakarta, MERDEKANEWS -- Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap 1 dengan target indikatif Rp 1 triliun sebagai upaya mendiversifikasi sekaligus memperbaiki struktur pendanaan bank dalam jangka panjang.
Obligasi yang merupakan bagian dari rencana PUB sebesar Rp4 triliun hingga 2022 menawarkan kupon yang berkisar 7,9% - 8,35%. Untuk komposisi rate dalam struktur PUB tahap 1 tersebut mengacu penawaran yang masuk dari investor.
Direktur Utama #BankMantap Josephus K. Triprakoso mengatakan aksi korporasi ini merupakan inisiatif perseroan untuk mendukung kesinambungan bisnis ke depan serta mengantisipasi persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
“Obligasi tersebut dibagi menjadi dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Seri A ditawarkan dengan tingkat kupon sebesar 7,9% hingga 8,1% dan Seri B ditawarkan dengan tingkat kupon sebesar 8,1% hingga 8,35% per tahun, serta kupon dibayarkan setiap triwulan.” Ungkap Jos dalam paparan publik atas PUB Tahap I tersebut di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (23/10).
Di saat yang sama SEVP Finance, Retail & Digital Banking Bank Mantap Fajar Ari Setiawan menuturkan, dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil rating atas obligasi oleh PT Fitch Rating Indonesia dengan peringkat AA dan perusahaan yang menjadi penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.
“Masa penawaran awal obligasi (book building) tahap I akan dilakukan pada 23 Oktober - 6 November 2019. Selanjutnya, distribusi obligasi secara elektronik direncanakan akan dilakukan pada tanggal 26 November 2019 dengan target pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 27 November 2019.“ tutur Fajar.
Fajar menambahkan, Bank Mantap mencari likuiditas di pasar modal karena pertumbuhan kredit yang ekspansif. Pada akhir bulan Agustus 2019 kredit yang diberikan mencapai Rp 18,69 triliun, tumbuh 34,6% dari periode tahun lalu. Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK menyebabkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to funding ratio (LFR) mencapai 93,38% per tanggal 31 Agustus 2019. Diharapkan dengan terbitnya obligasi tahap 1 ini dapat menekan rasio LFR dengan proyeksi akhir tahun 2019 di angka 90,5%.
(Deka)
-
BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jamaah Haji 2024 BRI berkomitmen untuk mendukung dan bersinergi dengan BPKH bersama dengan Kementerian Agama guna menyukseskan penyelenggaraan kegiatan ibadah haji tahun 1445 H /2024 M
-
Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo BRI terus berinovasi dari aspek digital dan kami berharap masyarakat dipermudah dengan dapat melakukan ibadah zakat, infaq dan sedekah dari manapun dan kapanpun
-
Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan KM 58 Tol Japek Dapat Santunan Santunan tersebut merupakan bentuk perlindungan dasar sebagai salah satu wujud kehadiran negara terhadap masyarakat melalui peran Jasa Raharja
-
Jasa Marga Raih Penghargaan The 2nd Best State Owned Enterprise di Ajang 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024 Penghargaan ini juga akan terus memicu dan memotivasi Jasa Marga untuk terus mendukung percepatan transformasi model bisnis menuju ekonomi digital serta menjadi penyemangat Roadster Jasa Marga dalam meningkatkan pelayanan dengan inovasi-inovasi berbasis teknologi kepada publik atau pengguna jalan tol dalam bidang pengoperasian
-
Unggul Dalam Inovasi, Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Retail Banker International Asia Trailblazer Awards 2024 Pengakuan untuk BRI pada kategori Product Advances: Excellence in Mass Affluent Banking menegaskan komitmen Wealth Management BRI Prioritas terhadap inovasi dan solusi perbankan yang personalized dan customer-centric